Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Abrar Ghifari

Seorang Pembelajar

Standar Ganda Kebijakan Pemerintah di Masa Pandemi

Diperbarui: 7 Maret 2021   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Genap setahun sudah pandemi virus corona melanda negara ini,berbagai kebijakan sudah diterapkan sebagai upaya menekan angka penyebaran virus corona.Mulai dari Wajib memakai masker,menjaga jarak,menghindari kerumunan hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun,seperti lazimnya kebijakan kebijakan pemerintah lainnya,PSBB ini tidak berjalan lama.

Rasa rasanya,memang sudah menjadi tradisi di negara ini,aturan aturan yang dibuat oleh pemerintah terkesan main-main dan mencla mencle, Hari ini bilang A,besoknya bilang B,ehh minggu depannya sudah bilang Z.

Sempat ramai diperbincangkan tentang kembalinya Habib Rizieq Syihab ke Indonesia,setelah ratusan purnama beliau ngungsi di Arab Saudi. Ribuan orang menyambut kedatangan Habib Rizieq,siang itu bandara Soekarno Hatta bak kedatangan artis yang sudah sangat ditunggu oleh para penggemarnya.

Saking ramainya massa yang datang menjemput,pihak bandara menunda semua penerbangan selama 4 jam. Luar biasa memang pesona dari sosok imam besar FPI ini.

Karena banyaknya massa yang datang menjemput,kerumunan tidak bisa dihindari. Tentu saja, Peristiwa ini menimbulkan kritik dari berbagai pihak,mengingat saat itu di Jakarta sedang ada PSBB.

Belum selesai masalah tersebut,muncul masalah yang "lagi lagi" berkaitan dengan sosok pentolan FPI ini,Habib Rizieq mengundang 10.000 orang keacara resepsi pernikahan anaknya.Saking banyaknya tamu yang akan diundang, tim satgas sampai mengirimkan bantuan berupa masker dan hand sanitizer ke acara tersebut.

Padahal kalau masker dan hand sanitizer itu dibagikan ke para pengemis atau pemulung yang ada dijalanan,tentu hal itu akan jauh lebih bermanfaat,wong mereka mereka yang ikut hadir di acara Habib Rizieq itu tidak percaya sama adanya corona."hidup mati sudah ada yang mengatur" katanya,toh kalau mereka percaya sama adanya virus corona ini,mereka pasti gaakan berkumpul di acara itu kan?

Belum lama ini juga sempat ramai diperbincangkan di linimasa,terkait kunjungan kerja yang dilakukan presiden ke Maumere,Nusa Tenggara Timur. Kunjungan yang dilakukan oleh presiden ini menimbulkan kerumunan. Pihak protokoler istana juga tidak memberikan batasan antara presiden dan masyarakat setempat,sehingga kerumunan tidak bisa dihindari.

Dari beberapa kejadian tersebut,rasa rasanya tagar #Indonesiaterserah pantas untuk digaungkan,mengingat apa yang dilakukan pemerintah terkesan seenaknya. Kita semua tahu,pemerintah sedang gencar menerapkan aturan aturan untuk menekan angka penyebaran virus corona.

Melakukan sidak ke tempat tempat makan,membubarkan orang orang yang berkerumun,hingga melakukan pengecekan masker. Bahkan pemerintah juga memberikan sanksi kepada pemilik restoran yang tidak menaati protokol kesehatan atau para pengendara yang kedapatan tidak mengenakan masker.

Sikap pemerintah yang terkesan pilah pilih dalam penegakan aturan prokes ini menjadi tanda tanya besar dimata publik,seriuskah pemerintah dalam menangani pandemi?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline