Lihat ke Halaman Asli

Abanggeutanyo

TERVERIFIKASI

“Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Dulu Kapolri Jadi "Menteri," Kini Polisi Jadi Menteri

Diperbarui: 25 Oktober 2019   07:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar ilustrasi : jpnn.com dan (CNN Indonesia/Safir Makki)

Pada jaman Orde Lama, institusi Kepolisian pernah diberi nama bermacam-macam oleh pemerintah saat itu. Akibatnya, nama jabatan Kepala Polisinya pun beraneka macam sebutannya. 

Jabatan Kapolri pernah disebut "Kepala Kepolisan Negara" (KKN). Pernah juga disebut "Menteri Muda Kepolisian" juga pernah disebut "Menteri Kepolisian Negara" dan "Menteri Kapolri." 

Pernah juga disebut "Menkasak" alias Menteri/Kepala Staf Angkatan Kepolisian. Tidak sampai disitu, pada jaman Orde Lama jabatan Kepala Polisi pada saat itu disebut "Menpangak" alias Menteri Angkatan Kepolisian. Bayangkan, sekelas Menteri !

Pemberian nama untuk jabatan kepala Polisi berubah lagi "Panglima Angkatan Kepolisian." Bayangkan, kepala Polisi disetarakan dengan jabatan Paglima karena Kepolisian masih dianggap sebagai salah satu matra dalam angkatan perang pada masa itu.

Pada jaman Orde Lama, pernah ada peristiwa Kapolri sekaligus menjadi Menteri dengan alasan dan kondisi disebutkan di atas. Tetapi sejak Kepolisian dipisahkan dari angkatan bersenjata pada era reformasi, 1 April 1998 melalui TAP MPR N0.VI/2000 tidak pernah ada seorang Kapolri diangkat jadi Menteri di negeri ini.

Barulah pada jaman Orde Baru nama jabatannya diubah menjadi Kepala Kepolisian Negara RI disingkat Kapolri. Nama jabatan ini berlaku sampai saat ini.

Berdasarkan sejumlah tokoh Kapolri yang telah datang dan pergi silih berganti berikut riwayat singkat aktifitasnya mereka ketika pensiun jadi Polisi atau berhenti jadi Kapolri, yaitu :

Soekanto, Kapolri pertama sekaligus kapolri termuda dengan masa jabatan paling lama (1945-1959). Pensiun jadi Polisi ia memilih jadi warga biasa. Secara ekonomi tergolong miskin hingga tidak punya rumah sebelum (akhirnya) mendapat rumah barak Polisi di kawasan Ragunan hingga meninggal dunia di asarama itu pada 1993.

Raden Soekarno Djojonegoro, setelah pensiun dari Kapolri juga dipilih jadi menteri oleh Presiden Soekarno. Mantan Kapolri ini pernah diangkat menjadi Menteri Penasihat Presiden untuk Urusan Dalam Negeri. Pensiun mulai 31 Juli 1966 dari Polisi dan Menteri, Djojonegoro menikmati hari-harinya bersama keluarga sebelum meninggal pada 27 November 1975. 

Sutjipto Danukusumo (Kapolri 1964-1965). Pensiun dari Kapolri pada 8 Mei 1965 Sutjipto menjadi Dubes untuk Bulgaria. Selain itu pernah menjadi anggota DPR/MPR Ri (1971-1974). Kemudian jadi pengusaha jasa Konstruksi di Jakarta. Ia meinggal dunia pada 1998.

Soetjipto Joedodihardjo. Pensiun dari Polisi sejak  1 Nopember 1972 ia menjadi pengurus sebuah Yayasan. Ia menjadi Ketua I Yayasan Pendidikan Tinggi Dakwah Islam (PTDI) dan Wakil Ketua Yayasan RS Fatmawati, hingga akhir hayatnya pada 26 Maret 1984.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline