Lihat ke Halaman Asli

Menyikapi Perubahan

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak yang bilang kalo satu satunya hal yang tidak pernah berubah di dunia ini adalah perubahan itu sendiri, atau dengan kata lain satu satunya hal yang tetap di dunia ini adalah perubahan. Kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi di balik setiap perubahan itu, dan kita tidak pernah bisa meramal akan terjadinya perubahan . Karena memang perubahan itu sendiri adalah suatu sunatullah, sehingga akan menjadi suatu yang janggal ketika kita harus bertahan dengan perubahan, karena memang bukan seharusnya kita bertahan terhadap perubahan, tapi kita berusaha untuk beradaptasi dengan perubahan itu sendiri. Charles darwin pernah mengatakan bahwa ”mereka yang bisa bertahan bukanlah mereka yang kuat, akan tetapi yang bisa bertahan adalah mereka bisa beradaptasi dengan perubahan. ”

Seperti yang terjadi dengan hati ini beberapa saat yang lalu, semula ia begitu resah dan gundah, merasa menjadi orang yang tidak berguna. Tiba tiba saja diri ini melakukan perjalanan batin menelusuri hari hari, menapak tilas kembali tujuan hidup yang sebenarnya. Lidah menjadi keluh dan merasa nggan untuk melakukan apapun, hanya termenung di depan kamar kontrakan yang berada di lantai dua, melepas pandangan ke atas langit, mencoba mencari makna dari kesedihan ini, jauh menerawang hingga ke dalamnya. Namun ketika sore menjelang dan berkunjung ke rumah seorang teman, tanpa terasa kami lalu tertawa lepas dan berdiskusi mengenai suatu hal, menjadi lupa akan kesedihan yang baru saja di alaminya.

Manusia memang tidak pernah bisa bertahan dengan perubahan, karena memang ia bukan untuk di lawan, tapi manusia juga bisa beradaptasi dengan perubahan, laksana hewan bunglon yang bertengger di pepohonan, ia akan mulai beradaptasi dengan warna yang ada di sekitarnya, dan hal in menjadi alat bagi ia untuk melindungi dirinya dari yang akan mengganggunya, di samping juga untuk dapat menerkam mangsanya.

Tapi manusia bukanlah bunglon dan juga manusia bukanlah karang yang kokoh bertahan ketika ombak datang menerjangnya. Karena manusia hanyalah manusia, yang hanya bisa belajar dari perubahan itu sendiri, dan hanya bisa barharap untuk bisa hidup bersama perubahan. Wallahu’Alam




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline