Lihat ke Halaman Asli

john brata

TERVERIFIKASI

.

Adu Kuat Batik Air dan Transnusa

Diperbarui: 5 April 2016   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pesawat Batik Air dan Trannusa bersenggolan di Halim Perdana Kusumah. Sumber: Tribunnews.com"][/caption]Capt John Brata ATPL 760. 

Mengapa artikel ini penulis kategorikan di kanal olahraga? Ya biasanya adu kuat itu ada di bidang olahraga. Adu jotos alias tinju. Adu piting memiting alias gulat. Adu banteng lawan manusia, matador! Adu kecepatan, lari antar manusia, antar kuda, antar anjing, antar sapi. Yang keren balap sepeda, balap motor, balap mobil yang biasa dan formula sekian kelas. 

Di udara ada juga lomba keahlian mengemudikan pesawat, meliuk-liuk, di antara obstacle di ketinggian yang rendah, plus yang jago bisa menempuh dalam waktu yang sependek-pendeknya!

Tetapi adu tabrakan (pesawat) di angkasa secara sengaja tidak pernah terjadi. Lha pesawat menabrak pesawat belum ada lombanya. 

Saat parkir mungkin bisa saja terjadi senggolan (pesawat). Apron tempat parkir pesawat di negara kita sudah sempit. Maklum Bandara yang katanya dibuat modern, sekejap bisa jadi gak modern lagi. 

Maksudnya di negara kita. Negara kita adalah pecinta "keabadian" seperti pencinta barang antik, barang kuno , makin tua makin mahal harganya. Ternyata "kesetiaan" ini malah merembet juga untuk tidak buru-buru meng-upgrade bandara. 

Misalnya saja kita kunjungi Bandara Cengkareng (Bandara Internasional Sukarno - Hatta) lima tahu yang lalu, kita balik lagi ya masih sama. Bahkan mungkin modernisasinya banyak orang jualan. Mulai penjaja perorangan hingga kios-kios. Hebatlah. 

Dianjurkan pengunjung bawa kursi sendiri. Kursi yang dulu-dulu bisa dipakai tiduran, sekarang sudah banyak yang raib. Lantaran bila mau duduk silahkan duduk di kios atau restaurant sambil jajan . 

Lain sekali bila kita misalnya punya rezeki bisa plesir ke Singapura bahkan Hongkong. Wah, orang-orang disana memiliki sifat "bosanan". Bangunan serta segala ece-ecenya dengan cepat diubah. Beda banget! 

Karena itu jangan kaget bila mendengar ada pesawat yang genit menyenggol pesawat lain. Sebagai juru terbang, seringkali kami merasa di negara kita ini bahaya penerbangan justru ada saat berada di darat. Bahkan sejak Chappy Hakim yang Marsekal Pur mantan orang no 1 TNI AU pernah menulis: jangan melakukan eksiden yang tidak bermutu, para juru terbang semakin hati-hati!

Kejadian di Halim Perdana Kusuma kemarin Senin (04/04/2016) sekitar pukul 20.00 bisa cepat diketahui apa yang keliru dan penyebabnya. Jangan cari kesalahan dulu. Semua gerakan dan omongan-omongan yang keluar di cockpit dan control baik ground dan tower pasti direkam. Kecuali semua alat perekam dibakar!  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline