Lihat ke Halaman Asli

Edi Abdullah

TERVERIFIKASI

Bekerja Sebagai Widyaiswara Pada Lembaga Administrasi Negara RI

Memahami Fraud Dengan Pendekatan Fraud Triangle

Diperbarui: 1 Agustus 2021   08:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Edi Abdullah.

"Fraud tidak akan Pernah dilakukan oleh Seseorang selama Dia Mengingat Tuhannya" PAK Edi Abdullah.

Tindakan Kecurangan Sering dialami sebua Organisasi, baik organisasi yang bergerak dibidang Swasta maupun Pemeritahan,Fraud (Kecurangan), Korupsi dua hal yang menjadi Isu saat ini yang menjadi Pehatian Besar untuk ditindak baik secara Preventif dalam artian tindakan Fraud minimal harus dicegah didala seuah organisasi baik dengan jalan memperbaiki sebua sistem maupun membentuk sosok pegawai yang memiliki Integritas tInggi dalam Bekerja

Fraud jika dibiarkan terjadi dalam Organisasi maka tentunya Dampaknya Organisasi bisa mengalami Kehancuran dan Kerugia yang begituh besar, tindakan Pencegahan seperti Memperbaiki Sistem ,Penggunan Informasi Teknlogi dalam berbagai Lini akan mampu menciptkakan Kondisi internal organisasi yang akuntabel dan transparanserta mampu Mencegah kemungkinan Potensi Fraud dna Korupsi Terjadi.

Kalau kita membahas Fraud maka salah satu Teori yang cukup terkenal adalah Teori dari Donald R Cressey, Fraud Triangle atau seitiga Kecurangan,dala Teori ini dijelaskan Tiga hal utama yang bisa menyebabkan terjadinya kecurangan dalam hal keuangan dari sebua organisasi,Fraud Triangle menyebutkan tiga Faktor penyebab kecurangan itu yakni, Opportunity, Pressure dan Rationalization.

Pertama, Opportunity atau kesempatan disini dijelaskan bahwa penyebab Fraud terjadi karena adanya kesempatan yang terjadi didalam organisasi sehinggah seorang Pegawai memiliki peluang untuk melakukan kecurangan, kesempatan yang teruka lebar akhirnya menyebabkan Pegawai melakukan Fraud,

Hal ini tentuya bisa saja terjadi karena Pengawasan dalam organisasi tersbeut masih lemah, sistem belum berjalan dengan baik, sehinggah kesempatan melakukan Fraud ada, karena itu menutup peluang kesempatan dalah salah satu cara untuk mengantisipasi potensi kemungkinan terjadinya Fraud dalam organisasi, Termausk membat whistle Blowing sistem dalam organisasi

Kedua, Pressure (Tekanan,Motivasi) dijelaskan bahwa penyebab terjadinya Fraud dalam organisasi bisa saja terjadi Karena Pressure atau Motivasi dari seorang Pegawai, Motivasi yang mendorong inilah yang kemudian menyebabkan seorang Pegawai memiliki niat untuk melakukan Korupsi.

Motivasi meskipun bersifat internal yang berasal dari dalam diri seorang pegawai namun terkadana motivasi terbentuk karena adanya Tekanan dari luar seperti misaya gaya pergaulan yang bersnagkutan yang kelihatan mewah yang kemudian mendorong dia untuk mengikuti Style hidup mewah , dengan menggunakan barang-barang mewah dan bermerk, adanya tekanan seperti ini ,menjadi salah satu penyebab seseorang terdorong dan termotivasi demi memenuhi Gaya Hidupnya.

Ketiga , Rationalization (Pembenaran),bahwa Fraud bisa terjad karena seroang Pegawai merasakan memiliki pembenaran untuk melakukan tindakan tersebut, alasan pembenaran inilah kemudian yang menjadi tameng bagi dirinya serta semakin menguatkan niatnya untuk melakukan Fraud atau kecurangan

Teori segita Fraud ini tentunya memerikan kesimpulan kepada kita bahwa Fraud atau kecuranga terjadi penyebabnya dibagi menjadi dua yakni Faktor Eksternal adanya kesempatan serta Faktor internal dari dalam diri pelaku,Melawan Fraud tentunya kita harus memperhatikan potensi pegawai yang ada dalam organisasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline