Lihat ke Halaman Asli

Edi Abdullah

TERVERIFIKASI

Bekerja Sebagai Widyaiswara Pada Lembaga Administrasi Negara RI

Pelatihan Kepemimpinan Nasional/PKN II Model Baru Tahun 2019

Diperbarui: 15 Maret 2019   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto koleksi Pribadi

Tak bisa dinafihkan bahwa ASN memiliki peranan besar dalam membangun bangsa ini kedepannya karena itu seperti kemajuan bangsa yang ingin dicapai sebagaimana yang diamanatkan dalam Konstitusi yakni UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945. ASN tentunya sangat mempengaruhi jalannya birokrasi pemerintahan dinegara ini karena ASN memang memiliki fungsi salah satunya yakni Melaksanakan kebijakan Publik.

Karena itu untuk mencapai Birokrasi yang madani maka dibutuhkan pemimpin yang akan mengarahkan,mengcouching,mementoring semua ASN yang ada diisntansinya untuk mencapai visai misi organisasi, pemimpin ASN tentunya harus bisa menjadi pemimpin yang andal seprti halnya CEO-CEO pada perusahaan perusahaan dunia misalnya Samsung, Aple, maupun Microsof. Kepemipinan seperti inilah yang dibutuhkan yakni kepemimpinan kewirausahaan.

Melihat perkembangan yang begitu pesat maka tak salah kemudian Lembaga Administrasi Negara Mengelaurka kebijakan baru terkait dengan pelatihan Kepemimpinan Nasional yakni Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Pelatihan Kepemimpinan Nasional.

Dalam Perlan Tersebut dijelaskan bahwa "Pelatihan Kepemimpinan nasional tingkat II yang selanjutnya disebut PKN Tingkat II adalah pelatihan struktural kepemimpinan pratama sebagaimana yang diatur dalam peraturan pemerintah yang mengatur mengenai Manajemen Pegawai Negeri Sipil".

Dalam PKN tigkat II Ini tentunya memiliki tujuan yakni untuk membentuk komptensi kepemimpinan Strategis yang merupakan kompetesi manajerial untuk menjamin akuntabilitas jabatan yang meliputi 

  • Tersusunnya rumusan alternatif kebijakan yang memberikan solusi;
  • Tercapainya hasil kinerja unit selaras denga tujuan organisasi;
  • Terwujudnya pengembangan strategi yang terintegrasi untuk mendukung pencapaian tujuan orgnisasi;
  • Terwujudnya kapabilits pada unit kerja untuk mencapai outcame organisasi

Karena itu dalam pelatihan PKN Tingkat II ini metode pembelajaran dibagi menjadi dua yakni pembelajaran Klasikal dan pembelajaran Non klasikal, pada pembelajaran klasikal tentunya peserta akan belajar secara tatap karena itu peserta akan diasramakan serta diberikan kegiatan penunjang berupa kegiatan kesegaran jasmani, sedangkan pembelajaran Non Klasikal dilakukan melalui kegiatan seperti E-learning, coaching ditempat kerja, aktualisasi perubahan di instansi dimana peserta diarahkan untuk melakukan perubahan birokrasi diorganisasi melalui kegiatan yang inovatif.

Pada agen pembelajaran pada umumnya dibagi menjadi 4 yakni Agenda mengelolah diri, agenda kepemimpinan strategis, agenda manajemen strategis, agenada aktusliasi kepemimpinan, pelatihan PKN tingkat II ini berlangsung selama 887 JP atau setara dengan 101 hari pelatihan yang dibagi menjadi 2 yakni pembelajaran klasikal 221 jp atau 27 hari yang berlangsung ditempat pelatihan sedangkan 666 JP/74 Hari berlangsung instansi atau organisasi yang dipimpinnya.

Pada agenda pembelajaran pertama yakni agenda mengelolah diri peserta akan diberikan pelatihan yakni Enrgi kepemimpinan (Energi Leadership), serta Interitas Kepemimpinan

Pada agenda Pembelajaran Kedua yakni  kepemimpinan startegis dimana peserta akan dibekali pelatihan yang berupa mata pelatihan organisasi adaftif, kepemimpinan kewirausahaan, dan organisasi pembelajaran.

Pada agenda ketiga yakni agenda anajemen strategis dimana peserta akan mempelajari dan dibekali dengan mata pelatihan Dialog startegis, isu startegis dan marketing sektor publik.

Pada agenda keempat yakni agenda katuliasai kepeimpinan peserta akan dibekali kegiata berupa visitasi agenda pembelajaran, visitasi kepemimpinan nasional (tematik atau non tematik), dan proyek perubahan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline