Lihat ke Halaman Asli

Aqida Izza

resolusi 2020 menulis minimal 200 kata sehari

Apa Tujuan Hidupmu?

Diperbarui: 4 Februari 2020   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya baru saja menyelesaikan buku Five Wishes oleh Guy Hendricks. Buku ini membahas tentang peningkatan kualitas hidup dimulai dari untuk apa kita hidup dan apa saja yang ingin kita lakukan selama hidup ini.

Kalau dipikir-pikir tidak sedikit orang yang mempertanyakan hal ini. Dan banyak pula yang dipusingkan dengan pertanyaan tentang tujuan hidup ini.

Bahkan masing-masing dari kita mungkin pernah memikirkannya setidaknya sekali dalam hidup. Karena kita tidak dilahirkan dengan sederet tugas-tugas yang harus diselesaikan melainkan kita harus mencari sendiri apa tujuan hidup kita.

Pernah ada kasus di mana seorang profesor tua yang ingin mengajukan untuk eutanasia atau suntik mati karena merasa hidupnya sudah terlalu lama dan mungkin tidak berguna lagi. Dalam Islam tujuan hidup sudah jelas yakni untuk beribadah kepada Allah.

Bila dilihat lebih dalam lagi perwujudan ibadah itu akan sangat luas sekali. Dalam Islam kita mengenal Hablumminallah dan hablumminannas yakni hubungan dengan Allah dan hubungan dengan sesama manusia.

Sebagai manusia kita tidak hanya berkewajiban menjaga ibadah secara vertikal saja tetapi juga secara horisontal. Bahkan setiap perbuatan yang kita lakukan dapat bernilai ibadah. Misalnya jika kita bekerja untuk beribadah kepada Allah maka tidak akan ada perasaan berat atau tertekan dalam melakukan pekerjaan tersebut karena sejatinya hanya Ridho Allah lah yang kita harapkan baik di dunia dan di akhirat.

Konsep ini yang belum banyak dikenal oleh manusia terutama non muslim. Sehingga banyak orang yang merasa kebingungan akan tujuan hidupnya. Perihal ini tentu bukan masalah yang sepele dan jika dibiarkan akan berdampak buruk bagi mental seseorang.

Saya sendiri juga pernah mengalami masa-masa pencarian jatidiri dan arah hidup dan saya yakin teman-teman juga pernah mengalaminya, namun ketika saya kembali pada Islam maka semuanya terasa baik-baik saja.

Misal dulu ketika saya mengejar karir saya menjadi pengusaha dalam kondisi terpuruk saya akan merasa sangat down dan frustasi namun ketika saya menanyakan ulang untuk apa sih saya bekerja maka saat itulah saya menyadari bahwa apapun yang berhubungan dengan dunia ini bersifat sementara dan sangat rugi bagi saya untuk terlalu banyak memikirkan hal-hal sepele sementara masih banyak hal-hal lain yang lebih penting untuk dipikirkan.

Singkat cerita, untuk perjalanan yang singkat di dunia ini saya mempunyai visi untuk memanen hasil di akhirat nanti. Dan salah satu misinya adalah untuk menjadi bermanfaat setidaknya bagi orang-orang disekitar saya. 

Untuk menjalankan misi ini saya memulainya dengan hal-hal sederhana seperti bersedekah pagi, melayani pembeli dengan baik, bertutur kata yang baik, membantu sesama sebisa mungkin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline