Lihat ke Halaman Asli

Tim Ad Hoc Bentukan FIFA, Telah Gagal!

Diperbarui: 29 Januari 2016   11:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="Ilustrasi http://www.bekasiurbancity.com"][/caption]Hingga saat ini, Tim Adhoc yang dibentuk oleh FIFA untuk menyelesaikan permasalahan sepakbola Indonesia ternyata tak berjalan mulus, justru mengalami kendala yang tak mungkin bisa dilampaui.

Entah siapa yang memmulai dan memiliki ide untuk membentuk Tim Adhoc, namun yang jelas semangat terbentuknya telah menyalahi realitas yang sebenarnya ada.

Memaksa pemerintah RI dengan membentuk Tim Adhoc yang tidak sejalan dengan apa yang diinginkan pemerintah, adalah blunder yang tak mungkin bisa dilampaui, justru makin menjauhkan penyelesaian yang diinginkan.

Justru berkembang kesan di masyarakat, bahwa PSSI telah melakukan manuver-manuver yang menguntungkan dirinya agar tetap eksis serta melawan kondisi pembekuan yang dilakukan Pemerintah.

PSSI memang masih ada, namun yang beku adalah pengurus dan jajarannya, yang selama ini terlibat dalam pengelolaan sepakbola indonesia, yang dianggap telah gagal.

Bukan hanya pengelola namun sudah tersimpulkan bahwa hingga tata kelola sepakbola Indonesia memerlukan perbaikan secara menyeluruh, tidak hanya sekedar ganti pengurus atau ganti nama federasi, namun secara total tatra kelola sepakbola Indonesia harus dirombak.

Prestasi dan prestige yang selama ini tak pernah diperoleh adalah fakta autentik yang tak bisa dibantah dan terbantahkan, walau dengan segala macam alasan dan argumentasi. Kekacauan dan kerancuan pengelolaan sepakbola hingga mengakibatkan banyaknya korban, hampir setiap hari kita dengar serta makin memprihatinkan.

Gaji nunggak serta ketidak disiplinan memnerapkan aturan yang mereka miliki sendiri, merupakan bukti sahih tidak adanya upaya perbaikan, hingga saat inipun masih terdengar pemotongan gaji dan penetapan sepihak kepada pemain sepakbola.

Kondisi keukeuh bertahan pada posisi yang berlawanan dengan kenyataan, tentu saja membawa dampak dan konsekwensi logis kepada diri mereka secara langsung maupun tidak langsung, Sikap yang malah makin menjauhkan rasa simpaty masyarakat terhadap maksud dan tujuan mereka untuk bertahan.

Yang berakibat semakin rumit dan ruwetnya penyelesaian masalah, apabila mereka masih memiliki posisi yang signifikan didalam proses reformasi sepakbola indonesia, kesan bertahan pada statusquo makin menasbihkan diri sebagai penghalang perombakan tata kelola yang akan dijalankan oleh Pemerintah.

APPI yang konsisten bernaung dibawah otoritas pemerintah adalah kondisi obyektif yang memberikan harapan akan terwujudnya perombakan tata kelola sepakbola, dari pemain sepakbola lah tata kelola sepakbola akan menjadi lebih baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline