Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Cerpen: Angpau Ko Chen

Diperbarui: 12 Februari 2021   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Angpau (sumber gambar: https://www.kompas.com/tren)

Mataku menatap jarum pendek yang sesaat mengikat jarum panjang pada angka delapan. Tak ada suara riuh di luar kamar. Apakah hari libur, membuat semua aktivitas ikutan libur?

"Yuhuuu..."

Ari membuka pintu kamar. Tangannya mengibaskan benda kecil berwarna merah. Kemudian menghilang dari mataku. Angpau! Aku bangkit dari ranjang. Berlari mengejar Ari keluar kamar.

"Dari Ko Chen, kan? Kenapa aku..."

"Iya. Ibu yang ngajak!"

Ari masuk ke kamarnya. Aku berjalan pelan ke dapur. Ibu lagi mengiris lontong, saat kupeluk dari belakang. Sosok tak tergantikan.

"Lontong Ci An?"

"Jam enam tadi diantar. Makanya, barusan Ibu ajak Ari ke sebelah. Nanti kalau sudah menikah, jangan bangun siang lagi! Ibu bakal malu, dianggap tak bisa mengajari anak gadis!"

Ajuan protes pada ibu, karena tak diajak ke rumah Ko Chen langsung menghilang. Semakin dekat hari pernikahan, omelan ibu seperti senapan serbu dengan persediaan peluru tak terbatas. Kalimat "harus begini dan jangan begitu", tak henti meluncur.

"Ko Chen tadi nanyain kamu."

Aku tersenyum. Bergegas ke kamar mandi. Bukan lagi ingin merasakan lontong istimewa buatan Ci An. Tapi, keinginan untuk menjumpai Ko Chen.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline