Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Angpau Ko Chen

12 Februari 2021   18:33 Diperbarui: 12 Februari 2021   19:21 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Angpau (sumber gambar: https://www.kompas.com/tren)

***

Rumah Ko Chen dan Ci An tepat bersebelahan dengan rumahku. Sapaan itu, sebenarnya tak cocok bagiku. Sebab usia keduanya hampir delapan puluh tahun. Ko Chen berusia tujuh puluh delapan, Ci An lebih muda dua tahun. Tapi semua orang menggunakan sapaan itu.

Menurut cerita ibu, dulu, Ko Chen penjual mi pangsit yang sangat terkenal. Pelanggan harus sabar menunggu, sebab hanya buka dua jam. Dari pukul enam sampai pukul delapan pagi. Uniknya, mi pangsit Ko Chen hanya bisa dibeli dalam bungkusan.

"Kasihan Ci An!"

Hanya itu alasan Ko Chen, jika ada pelanggan yang menyarankan, agar mi pangsitnya bisa langsung dinikmati di tempat. Saat SMP, aku mengerti Ko Chen menggunakan alasan itu. Keberadaan tujuh orang anak, tentu saja membuat repot Ci An sebagai seorang ibu.

"Dia seumurmu. Tapi, tak akan secantikmu! Mungkin cerewet seperti Ci An!"

Itu adalah cara Ko Chen mengenang si bungsu. Aku juga tahu dari ibu. Sebelum pindah ke rumah sebelah, Ko Chen mendapat musibah. Rumahnya terbakar, persis di malam tahun baru Imlek. Malam itu, Ko Chen kehilangan anak perempuan satu-satunya.

Sejak peristiwa itu, Ko Chen tak lagi berjualan mi pangsit. Tapi mengolah sayur sawi kering. Aku menyebutnya sayur pahit. Sebab sayur sawi itu dijemur dengan sinar matahari. Hingga warnanya kecoklatan cenderung hitam dengan aroma menyengat yang khas.

Karena keramahan dan kebaikan Ko Chen dan Ci An, tak satupun tetangga yang merasa terganggu dengan aroma itu. Bahkan merasa terbantu, sebab bisa bekerja pada Ko Chen. Termasuk almarhum ayahku.

Setiap sore, tanpa diminta, anak-anak juga akan berebutan membantu mengangkat sayur yang dijemur. Sebab, Ko Chen biasanya akan menghadiahkan permen pada semua anak.

"Mentang-mentang anak Ko Chen!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun