Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Media Sosial, Wadah Promosi Diri atau Degradasi Pribadi?

Diperbarui: 26 September 2020   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi beragam Media Sosial (Sumber gambar : pixabay.com)

Apa yang dirasakan, ketika di media sosial, tanpa aba-aba dan tiba-tiba seseorang memutuskan hubungan pertemanan?

Terkejut? Mungkin hal normal pertama yang dirasakan. Tahap berikutnya, mulai penasaran dan mencari tahu alasan-alasan di balik tindakan itu, kan? Terakhir, mulai memandang jari telunjuk untuk mencari kesalahan atau kekeliruan yang mungkin dilakukan.  

Tindakan pemutusan hubungan pertemanan, yang biasa dikenal dengan istilah unfollow, delete contact (delcon) atau blokir ini, jamak terjadi di jagat media sosial. Terkadang bersebab yang diketahui para pihak, secara sepihak bahkan tanpa sebab! Hiks...

Kenapa itu terjadi? Bukankah yang namanya media sosial, adalah tempat khalayak ramai dan bukan ruang pribadi? Atau ada kekeliruan memahami makna media sosial seperti WC Umum. Memenuhi kebutuhan pribadi, di tempat Umum?  

Ilusttarsi iteraksi manusia dengan Media Sosial sebagai kebutuhan (Sumber gambar: pixabay.com)

Suka atau Tidak Suka, Media Sosial adalah Kebutuhan

Sebagai makhluk sosial, di masa kini, media (khususnya media sosial) sudah menjadi kebutuhan, tah? Ada penelitian yang memaparkan, pada rentang usia 12-35 tahun, setidaknya satu orang memiliki satu media sosial. Aku saja memiliki lebih dari dua! Ahaaay...

Kenapa media sosial dianggap kebutuhan? Nah, teman-teman yang sering mengulik kajian media, akan mengenal karib lima cakupan kebutuhan manusia yang berkaitan dengan media.

Pertama. Kebutuhan Kognitif. Biasanya, berkaitan dengan peneguhan kebutuhan informasi, pengetahuan atau pengenalan lebih dalam pada lingkungan. Kedua, Kebutuhan Afektif. Jamaknya berhubungan dengan mencari atau berbagi pengalaman yang bisa dirasakan.

Ketiga. Kebutuhan Integrasi Personal. Berkaitan dengan identitas serta status pribadi. Keempat. Kebutuhan Integrasi Sosial. Ini kebalikan dari yang ketiga, lebih kepada eksistensi diri dan hasrat berafiliasi. Kelima. Kebutuhan media sosial sebagai "tempat pelarian" dan hiburan.

Berpijak dari kebutuhan pada media sosial itu, ada baiknya menyadari. Bahwa media sosial itu nyaris sama fungsinya dengan media massa, yang sering dimengerti hanya sebatas majalah, koran, televisi atau portal berita online.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline