Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Jangan Sampai Congklak Masuk Museum Purbakala!

Diperbarui: 7 Juli 2020   00:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak perempuan bermain congklak (sumber gambar : https://www.sabumiku.com)

Ada yang ingat permainan congklak?

Di beberapa daerah, biasa juga disebut permainan dakon. Permainan itu yang kumain dengan anak gadisku hari minggu kemarin. Congklak termasuk jenis permainan yang mengandalkan ketelitian, perhitungan serta taktik jitu untuk mengumpulkan kerang sebanyak-banyaknya.

Aku tak akan membahas "pertempuranku" dengan anak gadis dalam permainan congklak. Namun menuliskan refleksiku, melihat reaksi anak gadisku, setelah melalui 10 babak, permainan congklak itu berakhir.

Saat itu, kerang yang dimiliki anak gadisku tersisa 6. Artinya, tak memenuhi syarat, satu lubang berisi 7 kerang, kan? Bagaimana reaksi anakku?

"Yeah, Ayah menang!"

"Tapi curang!"

"Eits! Tak perlu curang untuk jadi Pemenang, Nakdis!"

"Terus, tadi namanya apa?"

"Kan, cuma ngitung?"

"Ngitung itu curang, Yah!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline