Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Menakar Dinamika Whatsapp Grup dan Filosofi "Aja Adigang, Adigung, Adiguna"

Diperbarui: 5 Juni 2020   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menakar dinamika yang kerap tercipta di grup WhtasApp|Illustrasi: Pixabay.com

"Mangan ora mangan sing penting ngumpul"

Pernah merasakan tergabung dalam sebuah WA grup, nyaris setiap hari menyentuh 500-an chat bahkan lebih? Apa yang dilakukan?

Mengabaikan dan buru-buru membersihkan? Bertahan dalam diam, tapi sabar "memanjat" sambil membaca ratusan chat yang ada? Atau ikutan meramaikan arena?

Nah, aku pribadi memegang teguh filosofi Jawa di atas. Apatah lagi, jika anggotanya orang-orang yang seru tapi tak saru! Maka aku malah jadi super duper aktif! Pokoke numpang ngerusuh. Ahaaay...

Karena fenomena itu, aku mencoba menakar dinamika WA grup berdasarkan kiramologi. Aku tulis aja, ya?

Pertama. WA Grup Alumni.

Pada dasarnya, grup ini dibuat untuk menjalin ulang silaturahmi, serta bertukar kabar dan mengenang kenangan. Mulai dari masa sekolah dasar hingga bangku kuliah. Dan, seperti ajang reuni, grup alumni adalah grup yang paling "rawan"!

Kembali hadirnya julukan ajaib masa sekolah dulu, Terkuak lagi insiden memalukan yang awalnya menjadi rahasia, atau terbongkarnya kegagalan perjuangan mencari perhatian dari seseorang yang ditaksir.

Belum lagi, ada saja anggota yang berusaha unjuk diri, menampilkan eksistensi dan indentitas diri terkini! Sekadar untuk mengabarkan "keberadaan" mereka, yang terkadang menciptakan "jarak" di antara anggota.

Bertambahnya usia dan pengalaman, terkadang tak mampu meredam rasa, apalagi jika rasa itu dulu mengguratkan luka, tah? Maka, lalu lintas keluar-masuk anggota lumayan lancar!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline