Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Cerpen | Kau, Aku, dan Butiran Hujan

Diperbarui: 5 November 2019   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrated by pixabay.com

"Maafkan aku, Mas!"

"Untuk apa?"

Hingga saat ini, aku masih belajar mengenalmu. Dan mesti merelakan pertanyaanku, tersimpan di dinding ruang tamu yang membisu. Bagimu, itu bukanlah pilihan keliru.

Nyaris, kali ketiga pergantian tahun. Aku masih saja tersesat menjejaki langkah kata atau cara, untuk menelusuri belantara rasa, hati dan sikapmu. Bagiku, kau adalah peta perjalanan paling rahasia.

***

"Hujan, Mas!"

"Iya. Udah tahu!"

Senja itu, tawamu mengisi sepi di beranda rumahmu. Menyisakan dua garis di kelopak matamu, dan aku yang berdiri dengan baju setengah kuyup di hadapmu.

Akupun hafal jika kondisi begitu. Kau akan memintaku segera masuk dan menunggu di ruang tamu. Sesaat, kau akan meninggalkanku. Mengambil handuk kecilmu dan secangkir kopi hangat untukku.

"Nopember yang jahat, Mas!"

"Kok jahat?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline