Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

"Ikan Asin" dan Hubungan Poligami Platonik

Diperbarui: 15 Juli 2019   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrated by pixabay.com

Awalnya, aku tak mau kecemplung pada romantisisme istilah "Ikan Asin" di Kompasiana. Alasannya, perhelatan topik itu telah dihadirkan oleh Kompasianers kawakan, dengan beraneka sudut tela'ah dan bermacam tingkat keseriusan. Di kanal Humaniora, Politik, Fiksiana maupun Hiburan.  

Namun, gegara membaca istilah "Poligami Platonik", akhirnya, aku kesasar juga menulis artikel, yang sedikit menyinggung dua kata yang menjadi hot topic atau hot issue dua pekan terakhir ini. Lah, kok jadi mau?

by : https://travel.kompas.com

"Ikan Asin" dan Ikan Asin, Beda Istilah Beda Makna

Begini, sepanjang sejarah per-ikanasin-an. Walaupun seumur hidup, ikan itu berkecimpung di lautan yang asin. Ikan tak pernah asin dengan sendirinya atau atas permintaan sendiri. Seperti halnya dengan telur asin. Asinnya ikan atau telur bukan faktor internal. Tapi karena adanya dorongan atau pengaruh dari luar.

Dalam kiramologi positifku, sajian istilah "Ikan Asin" yang booming di berbagai kanal  dan situs berita itu, karena dimaknai "bau busuk" yang bernada pelecehan verbal, hingga para pelakunya ditetapkan sebagai tersangka. Hal ini berbanding terbalik dengan sajian Wikipedia, yang memaparkan ikan asin adalah "proses pengawetan" daging ikan dengan ditaburi banyak garam untuk "menghindari pembusukan"! Nah? Beda, kan?

Terus apa hubungannya, "Ikan Asin" dengan "Poligami Platonik"? Sik, sabar! Hayuk bersama, kita sigi dulu makna poligami dan platonik, ya?

Illustrated by pixabay.com

Poligami dan Istilah Turunannya.

Seperti halnya penggunaan istilah "Ikan asin" dan ikan asin, istilah Poligami juga seringkali terjebak dalam kelirumologi. Poligami menurut kbbi.web.id adalah sistem perkawinan yang salah satu pihak memiliki atau mengawini beberapa lawan jenisnya, dalam waktu yang bersamaan. Berpijak dari pengertian ini, syarat disebut berpoligami adalah perkawinan dengan lebih dari satu lawan jenis (tidak berlaku jika sejenis) dan pada waktu yang bersamaan (semasa?).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline