Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi | Membiarkan Ingin Diterbangkan Angin

Diperbarui: 11 Juli 2019   14:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrated by pixabay.com

untuk apa mengeja usapan embun pagi? jika tak mampu mengusir pertikaian kabut benci, yang mengusik sentuhan lembut tirai hati. hingga kita dipaksa mengingat setangkai mawar penuh duri, dan melupakan indahnya kelopak juga wanginya aroma yang tersaji.

untuk apa mengejar lesatan cahaya mentari?  ketika manik mata bersaksi tanpa harus mengerti. jika kehadiran warna-warni pelangi, ditinggalkan butiran hujan yang menghunjam bumi. hingga kita menjumpai kehampaan angan, dan membiarkan ingin diterbangkan angin.

untuk apa melangkah jauh mencari arti? ketika detak jantung mampu mengurai janji, menguak misteri perjalanan detik waktu yang sentiasa menghampiri. hingga kita terpukau pada anasir bukti, terpaku pada elemen bakti. dan tertatih menguji jati diri.

untuk apa merengkuh jiwa? ketika terbentur mengukur rasa, terbata mengukir asa. hingga kita gagal mereguk kesucian makna cinta.

untuk apa?

Curup, 10.07.2019
zaldychan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline