Lihat ke Halaman Asli

Resume mataf unisa day 1

Diperbarui: 16 September 2025   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

RESUME MATAF DAY-1 UNISA YOGYAKARTA

CITA-CITA MUHAMMADIYAH
(Prof.Dr.Mufdillah)

Cita-cita Muhammadiyah adalah mewujudkan negara Indonesia Sebagai "Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghaffur" yaitu suatu negara yang berada di dalam ampunannya.
Definisi Darul ahdi wa Syahadah adalah prinsip Muhammadiyah tentang indonesia sebagai negara hasil kesepakatan (ahdi) seluruh elemen bangsa sekaligus tempat persaksian (Syahadah) bagi umat Islam untuk memberi kontribusi terbaik.
Darul = rumah/negara
Ahdi = Perjanjian/kesepakatan

Latar Belakang
- Jawaban atas tantangan disintegresi, radikalisme dan pragmatisum politik
- perlu ada landasan ideologis-ideologis bagi umat islam, khususnya Muhammadiyah dalam bernegara
- Indonesia terdiri atas dasar kesepakatan (consensus nasional) Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika
- Menegaskan bahwa Indonesia bukan darulharb atau darul kufr tetapi rumah bersama untuk hidup, bekerja, dan beribadah

Tujuan Utama
- Meneguhkan komitmen kebangsaan menjaga indonesia sebagai amanah Allah
- Membuktikan peran umat Islam berkontribusi nyata dalam Pembangunan bangsa
- Menguatkan nilai keislaman dan kebangsaan islam rahmatan lil'alamin dalam konteks NKRI
- Mencegah perpecahan bangsa memperkokoh persatuan dalam keberagaman

Prinsip-prinsip Darul Ahdi wa Syahadah
- Menghormati kesepakatan Nasional
- Kesaksian Iman dan Amal shalih
- Menjadi warga negara yang bertanggung jawab
- Membangun peradaban utama

Harapan & Implementasi
- Umat islam mampu memberi teladan terbaik dalam berbangsa dan bernegara
- Indonesia tetap tegak sebagai negara yang dalam, adil, dan Makmur
- Terwujud Masyarakat utama (khaira ummah) yang menebar Rahmat dan manfaat bagi sesama
Warga Muhammadiyah dan umat islam = Menjadi saksi dengan amal nyata di bidang Pendidikan. Kesehatan, social, politik, dan ekonomi
Negara Indonesia = Menjadi rumah yang damai, adil, dan makmur
Generasi Muda = Melanjutkan perjuangan dengan semangat islam berkemajuan

Bagaimana Negara Pancasila sesuai dengan Islam?
Negara Pancasila sesuai dengan Islam karena mengandung nilai Ketuhanan kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan yang sejalan dengan prinsip rahmatan lil-'alamin. Negara Pancasila merupakan hasil konsensus nasional (dar of ahdi) dan tempat pembuktian atau kesaksian (dar al syahadah) untuk menjadi negeri yang aman dan damai (dar al-salam) menuju kehidupan yang maju, adil, makmur, bermartabat, dan berdaulat dalam naungan ridha Allah SWT

Peran Strategis Muhammadiyah
 Muhammadiyah sebagai kekuatan nasional sejak awal berdirinya pada tahun 1912 telah berjuang dalam pergerakan kemerdekaan dan melalui para tokohnya terlibat aktif mendirikan Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.
Adapun kedudukan negara pancasila dalam muhammadiyah yaitu:
1. Muhammadiyah memandang NKRI sebagai Negara Pancasila yang lahir 17 Agustus 1945, berlandaskan falsafah luhur dan sejalan dengan ajaran Islam
2. Esensi Pancasila selaras dengan Islam: mengesakan Allah, menjunjung kemanusiaan, menjaga persatuan, bermusyawarah dengan bijak, serta menegakkan keadilan sosial bagi semua.
3. Negara Pancasila yang berjiwa, berpikir, dan bercita-cita luhur sebagaimana Pembukaan UUD 1945, dapat diwujudkan sebagai Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur.

Negara Pancasila Sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah
- Beriman dan bertaqwa (QS AI A'raf: 96)
- Menjalankan fungsi kekhalifahan dan tidak membuat kerusakan di dalamnya (05 Al Baqarah: 11, 30)
- Mengembangkan pergaulan antar komponen bangsa
- Beribadah dan memakmurkannya (QS) Adz-Dzariyat: 56; Hud: 61)
- Memiliki relasi hubungan dengan Allah (habluminallah) dan dengan sesama (habluminannas) yang harmonis (QS Ali Imran: 112)

Contoh Penerapan
1. Muhammadiyah membangun sekolah dan universitas untuk mencerdaskan bangsa (kesaksian nyata)
2. Aktif dalam diplomasi kemanusiaan di Palestina dan Rohingya (kesaksian global)
3. Konsisten mendukung NKRI berdasarkan Pancasila (wujud penerimaan atas perjanjian nasional)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline