Lihat ke Halaman Asli

Zakhfi

Pelajar

Pembatasan HP di Sekolah Suatu Peraturan yang Janggal

Diperbarui: 24 Oktober 2022   12:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Handphone atau lebih dikenal dengan sebutan namanya HP mungkin suatu barang yang tidak lepas dari manusia, HP juga salah satu barang elektronik yang mempunyai dampak positif dan negatif bagi para remaja. 

Mengapa demikian, adanya HP membuat para remaja lebih cenderung bergantung kepada HP dan lupa akan sebuah waktu, mungkin itulah banyak sekolah membatasi penggunaan HP bagi para siswa, dikarenakan dampak negatifnya mungkin bisa dikatakan banyak, tetapi kita juga tidak bisa mengatakan bahwa adanya kebebasan HP untuk para remaja itu adalah cenderung membuat mereka lupa waktu, HP juga banyak memiliki dampak positifnnya seperti adanya untuk para siswa membuat mereka lebih bisa mngetahui informasi dunia luar dan menimbulkan kekreatifan media sosial bagi para siswa dan hal lainnya.

Tetapi jika kita renungkan sebuah peraturan yang dimana peraturan tersebut mengatakan "adanya pembatasan HP bagi para siswa dikarenakan harus fokus belajar untuk penilaian ujian sekolah"

Itu adalah sebuah peraturan yang mungkin janggal  bagi para siswa, dimana peraturan tersebut dimna dibuat dengan dalih agar siswa fokus untuk belajar untuk ujian sekolah. 

Jika kita resapi kata kata peraturan tersebut dimna siwa dituntut untuk terus belajar selama ujian sekolah berlaku, demi tuntutan angka yang tinggi, hal tersebut cenderung membuat para siswa stres akan sebuah pelajaran dikarenakan tuntutan untuk terus menerus belajar tanpa adanya sebuah self-healing ataupun hiburan bagi siswa. 

Peraturan tersebut sebenarnya bisa kita lakukan planning yang baru agar siswa fokus belajar yaitu adanya pemberlakuan jam belajar bersama 1-2jam per hari di luar waktu sekolah, hal tersebut lebih efektif jika di pertimbangkan dengan sebuah pembatasan HP bagi para siswa diakhir pekan, hal tersebut menimbulkan sikap siwa lebih aktif berdiskusi dam menyelesaikan sebuah masalah dengan bersama, ketimbang adanya pembatasan HP di hari libur yang membuat para siwa stres akan sebuah pelajaran,dan membuat mereka tidak suka akan sebuah pelajaran, hal tersebut menimbulkan dampak nilai yang bawah bagi para siswa, walaupun penggunaan HP di batasi. 

Hal tersebut semestinya harus memiliki planning yang matang untuk para siswa lebih giat belajar tanpa mengganggu planning yang lama, ataupun mempermasalahkan nilai dengan berbagai tuntutan. 

Jika sekolah lebih mementingkan sebuah nilai daripada kekreatifan minat bakat siswa maka apa gunanya sekolah tersebut. 

Sekolah sekarang yang dimana semestinya sebagai media mencerdaskan umat bangsa dan mengembangkan penalaran minat bakat siswa  dijadikan sebuah alat untuk mendapatkan nilai nilai yang tinggi dan melakukan hak dan kepentingan sekolah walaupun dengan cara yang salah, dikarenakan para siswa dituntut untuk selalu belajar tanpa ada arah dan pengembangan baik walaupun dengan berbagai rencana atau berbagai peraturan. 

Dalam hal ini mekanisme ujian sekolah menimbulkan sebiah ilusi kultur struktural dalam kesadaran masyarakat, hal tersebut dapat kita yakinkan adanya tuntutan sebuah nilai yang tinggi bagi para siswa. 

Dikarenakan hal tersebut siswa lebih cenderung untuk mengejar nilai tinggi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline