Lihat ke Halaman Asli

Zainal Tahir

Politisi

Memanjakan Mata di Camps Bay

Diperbarui: 4 Desember 2018   02:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Pagi, 2 Desember 2018, pukul 09.00 waktu Cape Town, saya baru saja menuntaskan beberapa urusan di tanah air, ketika teman Tomi Lebang mengetuk pintu kamar saya. Perasaaan saya baru saja kami tinggalkan restoran The Table Bay Hotel di lantai G, setelah sarapan yang tentu saja enak tapi belum akrab di leher.


"Kita akan jalan-jalan hari ini, Bos," kata Tomi setelah melongokkan kepalanya di pintu. "Jam sembilan supir hotel sudah standby di bawa. saya tunggu di lobbi yah!"

"Ok, saya nyusul 5 menit lagi. Saya Dhuha dulu," jawab saya.

"Sekarang boz, Rudi dan Arief sudah menunggu di bawah," ucapnya, menyebut dua orang teman kami.

"Iya!" Saya bergegas ganti baju.

Dokumentasi Pribadi

Dan,  pagi yang cerah kami meluncur membelah kota Cape Town menuju tempat-tempat yang indah, untuk sekadar foto-foto atau merekam lewat video Handphone.

Tak sampai setengah jam perjalanan, Mercy Vito yang kami kendarai menepi, di sebuah hamparan dimana kita  bebas mengedarkan pandang. Ada sebatang pohon. Pohon yang tumbuh agak rindang dengan daun-daun yang menjorok mengikuti tiupan arah angin. Nampak juga sebuah bangku agak panjang untuk bisa digunakan bergaya dalam sesi pengambilan foto.

Penulis sedang dijepret bule. (Dokpri)

Luar biasa pemandangan di pagi menjelang siang yang cerah ini. Saya mengedarkan pandangan dengan tetap fokus pada gimbal yang saya sedang pegang. Saya merekam setiap sudut, dari atas tebing di tepi jalan, seakan tak mau membiarkan sudut-sudut indah terlewatkan begitu saja.

Camps Bay nama kawasan ini. Kawasan pantai di sisi tebing yang banyak menyedot orang, apalagi pengunjung dari luar Afrika Selatan.

penjual Souvenir di kawasan Camps Bay

Jalan raya yang agak lebar dan halus beraspal hotmix yang dilalui menuju kawasan ini, sepertinya dibuat dengan mengiris dinding tebing. Di sisinya saya lihat banyak mobil mewah berjejer dan parkir. Saya bertanya pada supir Afrikan, "Mobilnya ada di atas parkir sementara rumahnya ada di bawah jalan, di sisi-sisi tebing yang sedang kita lewati ini." ungkapnya.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline