Lihat ke Halaman Asli

Zaenal Arifin

Kawula Alit

Cerpen| Koin Terakhir

Diperbarui: 10 April 2019   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lima ratus tahun 2003. Sumber: Tokopedia

Koin Terakhir

[Kang J]


Prihatin, kata itu pantas disematkan padanya. Namanya bukan prihatin, Jamal, Jamaluddin. Namun keadaannya menegaskan cap prihatin untuk dia, adalah wajar. Tak berlebihan dan tidak mengada-ada.

Kehidupannya di bawah garis kemiskinan. Dalam klasifikasi mustahik zakat, dia termasuk asnaf fakir, bisa juga gharim. Hutangnya, jangan ditanyakan, dia malu menjawabnya. Penghasilan Jamal sesuai dengan pekerjaannya. Tidak tentu, tak jelas, abstrak. Laksana lukisan Affandi, hanya dia yang faham secara detail.

Suatu hari dia menyusuri trotoar kota. Tak begitu ramai sebenarnya, namun angkuh. Sombong laksana penduduknya. Nyaris tiada satupun orang menyapa. Atau sekedar iseng tanya, "jualan apa Bang?" babar pisan.

Matahari mulai geser di sebelah barat. Bakso dagangan Jamal masih banyak. Harga yang jauh dari kata mahal, tidak mampu merayu orang agar berebut membeli.

****

Bakda sholat ashar, Jamal duduk di teras masjid. Dompet lusuhnya ia keluarkan dari saku celana. Ia buka satu persatu lapisan dompet. Lembaran uang? Tidak ada, telah ludes tak tersisa. Tak ada satupun uang kertas tersisa.

Koin. Uang logam pun ia cari di sela-sela dompet hitam. Dompet hitam seusia anak sulungnya. Usianya lima belas tahun. Warna hitam dompetnya sudah bergaris-garis putih. Agak lama dia mencari koinnya. Sepertinya terselip sangat dalam.

Beberapa menit kemudian, cerah. Wajahnya terlihat sumringah. Ia temukan sekeping uang logam. Bergambar burung garuda. Di bawah gambar tersebut, tertulis angka 2003, dan dua kata 'BANK INDONESIA.' Sisi satunya, tergambar bunga melati.

Bunga yang dijadikan icon negara sebagai Puspa Bangsa. Warnanya tidak mengkilap lagi. Terlihat kotor, pucat, mungkin terlalu lama sembunyi di dompet Jamal. Tiga angka menonjol tertulis di bawah gambar bunga melati. Angka lima nol nol, ya lima ratus, 500.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline