Lihat ke Halaman Asli

Zabidi Mutiullah

TERVERIFIKASI

Concern pada soal etika sosial politik

Menakar Paket Capres-cawapres Puan-Ganjar

Diperbarui: 22 November 2022   07:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kolase Foto Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO-RODERICK ADRIAN)

Senin kemarin tanggal 21 November 2022, HIPMI atau Himpunan Pengusaha Muda Indonesia adakan Munas (Musyawarah Nasional). Tempatnya di Kota Solo Jawa Tengah. Selain Presiden Joko Widodo, banyak pejabat dan tokoh nasional yang hadir. Ada Ketua MPR RI, Ketua DPD RI, Menteri BUMN, Gubernur Sumatra Utara, Wali Kota Medan dan tentu saja Wali Kota Solo Mas Gibran selaku Tuan Rumah.

Selain itu, ada pula Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Inilah yang menarik. Apalagi jika dihubungkan dengan sambutan Ketua HIPMI yang juga sekaligus Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Memang disampaikan sambil bercanda. Namun menyiratkan keinginan penuh makna. Terlebih, baik Puan maupun Ganjar sama-sama masuk radar capres.

Disarikan dari Kompas.com 21/11/2022, Bahlil menilai Puan sebagai tokoh politik wanita yang punya potensi lengkap. Pernah jadi anggota legislatif lalu kini Ketua DPR RI. Sebelumnya menjabat Menko PMK. Dan yang tak bisa dipandang sebelah mata, punya partai politik. Karena itu, Mbak Puan dianggap oleh Bahlil merupakan satu-satunya capres yang sudah mengantongi tiket.

Bahlil juga menyinggung Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Yang duduk dalam satu barisan dengan Mbak puan. Kata Pak Bahlil, “Hari ini Bapak Presiden, saya gemetar. Ada dua soalnya (capres), Mbak Puan sama Pak ganjar. Saya lihat Mbak Puan dan Mas Ganjar jalan bareng. Kalau tidak salah satu mobil. Saya bilang kemesraan ini janganlah cepat berlalu”.

Imajinasi saya, Bahlil bermaksud kasih sinyal. Sama-sama digadang-gadang sebagai capres, satu naungan di PDIP lagi, mbok yo jangan rebutan. Mbak Puan dan Mas Ganjar bisa saling melengkapi. Meski hasil survei tak mendukung, tapi Mbak Puan punya partai. Sebaliknya Mas Ganjar. Survei moncer tapi posisinya cuma sebagai anggota. Bukan elit parpol yang memiliki otoritas kuat menentukan kebijakan.

Naah, jika keduanya kolaborasi sebagai kandidat capres-cawapres, sangat bagus. Minimnya suara Puan dari segi elektabilitas, akan didongkrak oleh Ganjar. Sementara kekurangan Ganjar dari segi tiket, bisa difasilitasi oleh Puan. Maka jadilah paket Puan-Ganjar. Yang nanti akan disodorkan oleh PDIP daftar pilpres ke KPU. Demikian mungkin maksud Pak Bahlil.

Kalau benar demikian, bisa jadi solusi jalan tengah bagi PDIP khususnya Bu Megawati. Disatu sisi tetap bisa memajukan Puan tarung pada pilpres 2024. Meski banyak ditentang orang karena elektabilitas rendah. Sementara pada sisi lain, tak menafikkan dukungan kuat kepada Ganjar. Yang karena kekurangannya, tak punya tiket untuk daftar ke KPU.

Cuma, untuk bisa sampai pada tingkatan menang rebutan vox pop, nanti dulu. Setidaknya, perlu dilihat dukungan dari tiga kelompok. Pertama, dikalangan konstituen internal PDIP golongan lawas. Yang saya maksud adalah, para anggota PDIP yang terikat karena faktor ideologi. Bagi mereka, ikut PDIP sudah bagai “agama”. Tak bisa ditukar dengan apapun. Apalagi cuma materi.

Di kelompok tersebut, paket Puan-Ganjar pasti mendapat dukungan sangat kuat. Apalagi, Puan Maharani merupakan cucu proklamator Bung Karno sebagai tokoh sentral PDIP. Yang posisinya tak dapat digantikan. Bahkan mungkin hingga kiamat sekalipun. Maka apapun jenis dan bentuk keputusan partai, termasuk soal paket capres-cawapres, pasti diterima tanpa banyak cincong.

Kedua, dikalangan konstituen PDIP kelompok modern. Disini, dukungan terhadap paket Puan-Ganjar masih ngambang. Mengapa, karena mereka punya sikap realistis. Memang betul, untuk pilih partai di pemilu legislatif masih mungkin. Karena caleg yang disodorkan oleh PDIP, banyak ragam dan kemampuan. Kelompok modern ini bisa pilih yang sesuai dengan kriteria mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline