Lihat ke Halaman Asli

Yustin Ayu Kartika W

Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

Pentingnya Etika dan Integritas sebagai Perisai Diri dari Tindakan Korupsi

Diperbarui: 23 September 2022   22:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai kader pemasyarakatan yang harus mempertahankan statusnya sebagai sumber daya yang berkualitas, Taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan diharapkan mampu menunjukkan bakat maupun keahlian khusus di bidang Pemasyarakatan. Dididik dan ditempa dalam kawah Chandradimuka selama 4 tahun, Taruna menjadi makhluk yang disempurnakan, yang dalam artian mereka memiliki potensi yang besar serta dapat menyelesaikan permasalahan juga mempertahankan jati diri yang berkualitas. Selain harus menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan maupun keahlian, Taruna juga dibentuk untuk memiliki sikap sesuai dengan nilai dasar Pancasila serta memiliki sifat tanggapp, tanggon, trengginas dan welas asih.

Politeknik Ilmu Pemasyarakatan menjadi tempat bagi para taruna yang memiliki komitmen terhadap pengembangan diri, selain itu taruna itu diajarkan nilai kepribadian etika serta nilai integritas yang tinggi diharapkan para Taruna mampu melaksanakan tugas dalam dunia kerja dengan pengabdian penuh dan memiliki tanggung jawab yang besar. Hal ini juga sejalan dengan pentingnya mempelajari nilai-nilai korupsi guna memberikan perubahan pada aspek sikap sehingga sikap moral taruna dapat terbentuk lebih baik. Pada hakikatnya, pendidikan dapat mengembangkan potensi individu yang tersembunyi di dasar laut laksana lautan yang dalam, yang harus dipancing agar dapat menjadi sumber daya alam yang bisa diolah oleh manusia. Sama seperti halnya, bahwa pendidikan bukan hanya untuk mencerdaskan akal saja, namun pendidikan juga harus bisa mendidik kecerdasan spiritual dan emosional taruna yang mampu menjaga  nama baik individu.

Etika merupakan perilaku dasar yang dapat mempengaruhi pada pembentukan karakter dan jati diri seorang taruna, sedangkan integritas merupakan kesesuaian antara hati, pikiran, perkataan serta tindakan. Hal ini tentu saja menjadi tantangan besar bagi para taruna untuk memperkuat etika serta nilai integritas supaya bisa menjadi tameng tersendiri agar terhindar dari tindakan korupsi. Dalam sudut pandang hukum dan sosial memandang bahwa korupsi adalah bentuk tindak pidana kejahatan yang terjadi di segala sektor dan dilakukan oleh sebagian besar masyarakat, oleh karena itu yang dapat dilakukan oleh para taruna sebagai kader pemasyarakatan yang menjunjung nilai melayani sepenuh hati tanpa korupsi, dapat memberantas korupsi dengan memperkuat serta mengamalkan dengan sungguh-sungguh nilai etika dan integritas agar semakin memperkuat kompetensi diri  dan menunjang penguasaan pengetahuan supaya saat terjun dalam dunia bekerja nanti menjadi petugas yang professional serta menjalankan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Sebagai seorang kader pemimpin pemasyarakatan kelak, harus memiliki kapasitas serta peran yang sangat penting dalam mencegah korupsi. Salah satu cara untuk membangun integritas dan etika, para taruna diharapkan mampu memposisikan diri sebagai contoh, mampu membuat lingkungan kerja menjadi aman dan nyaman, bisa mendapatkan serta mampu mempromosikan pegawai yang berkualifikasi, mengikuti pelatihan dan diklat, serta yang terpenting adalah menegakkan disiplin dan menanamkan nilai anti korupsi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline