Lihat ke Halaman Asli

Dr. Yupiter Gulo

TERVERIFIKASI

Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

Bila Melakukan Pelanggaran, Apa Kompensasi bagi Pemilik Akun Tokopedia?

Diperbarui: 4 Mei 2020   20:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tekno.kompas.com

Perusahaan raksasa e-commerce Tokopedia yang dikenal memiliki tingkat keamanan berlapis, ternyata dijebol oleh hacker. Tidak tanggung-tanggung, 15 juta akun pelanggan maupun mitra sudah di tangan sang Hacker dan menjadi barang dagangan di dark web.

Berita yang sudah beredar sejak hari kedua Mei 2020 ini mengejutkan dunia daring, tidak saja mereka yang memiliki akun di perusahaan aplikasi ini, tetapi juga semua orang yang akrab dengan dunia digital.

Tokopedia yang memiliki akun hingga 91 juta, seperti diberitakian oleh banyak media daring dan media sosial, menjadi horor baru bagi dunia yang sedang dikendalikan oleh kekuaatan aplikasi dalam segala macam sektor kehidupan.

Kekhawatiran bisa berubah menjadi horor yang mengganggu kenyamanan pemiliki akun berbasis digital dalam beragam media, dipastikan tidak akan bisa tidur dengan nyenyak. Apalagi kalau sudah menyangkut simpanan harta keuangannya di lembaga finansial seperti perbankan.

Banyak peristiwa terjadi dan nasabah atau pemilik akun selalu berda pada posisi yang sangat lemah. Bahkan, kalau pun bisa dikembalikan, biasanya penuh dengan kisah pilu nan tragis. 

Butuh waktu dan sumberdaya yang mungkin sangat berbiaya besar. Konsumen selalu menjadi korban ketika sistem di perusahaan jasa bermsalah.

Padahal, ketika seseorang membuka akun serangkaian data dan diinformasi harus dipenuhi, bahkan juga bukti-bukti otentiki semacam KTP, KK, Akte dan sebagainya. Perusahaan pembuka jasa membangun benteng pertahanan sedemikian rupa secara hukum dia tidak bisa dituntut.

Dilansir dari Headread.com  bahwa ada 6 item data pribadi pemilik akun yag dihack dan menjadi komoditi untuk diperjualbelikan di pasar gelap, yaitu :

  1. Gender
  2. Location
  3. Username
  4. Full name
  5. Email address
  6. Phone numbers
  7. Hashed password

Tetapi, ketika kebobolan dan di jebol oleh sang Hacker, dan semua data dan informasi pribadi pemilik akun berpindah ke tangan hacker, dan menjadi komoditi diperjualbelikan di pasar gelap, apakah ini bukan pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan jasa berbasis aplikasi teknologi ini? Seperti Tokopedia misalnya?

Biasanya yang terjadi adalah perusahaan menunggu dahulu hingga ada pemilik akun yang complain karena merasa dirugikan. Kalau tidak ada yang melaporkan maka selesailah persoalan dan seakan perusahaan tidak melanggar ketentuan.

Mungkin perusahaan merasa tidak rugi apa-apa secara langsung. Sementara, pemilik akun yang data pribadi nya sudah beredar di tangan hacker akan menjadi ancaman di makan dan dieksploitasi oleh para "penipu", dan pemain lainnya melalui jalur-jalur digital. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline