Lihat ke Halaman Asli

Yuliyanti

TERVERIFIKASI

Yuli adja

Puisi || Menyambut Butiran Hujan

Diperbarui: 17 Januari 2024   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyambut Butiran Hujan, Sumber Gambar Dokumen Yuliyanti

Langit, sering kali kau terlihat merenung dalam kebisuan.
Terkadang kau pun berseri-seri penuh keindahan.
Sebelum beranjak ke peraduan.
Acapkali kau menjelma seram menakutkan.

Langit, jika kau merasa sedih menangislah, jangan kau membatu.
Menangislah dengan irama lagu yang merdu.
Jangan engkau geram apalagi membara.
Lihatlah alam fana bermuram durja.
Mereka tidak semua kuat sekuat baja.

Langit, andai kau kesal ingin melampiaskan pada orang yang merusak semesta.
Lihatlah dengan seksama, bijaklah menyangka.
Tidak semua manusia berdosa, bukit dan dataran pun tak mampu menampung air matamu.
Carilah tempat yang mampu menyangga amarahmu.

Langit, apapun warna yang kau sandang saat ini, tetaplan baik.
Jika turun hujan, turunlah dengan bijak.
Jadikan dataran, laut dan bukit tersenyum riang menyambut butiran hujan yang kau turunkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline