Lihat ke Halaman Asli

Yuliyanti

TERVERIFIKASI

Yuli adja

"Seruling Gembala"

Diperbarui: 11 Maret 2021   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://assembledscout.com/

Kabut hitam bergelayut mesra
Surya pun menghilang entah kemana
Deru angin mencipta tarian
Berteman alang-alang meliuk manja.

Sore jelang malam kabut datang memeluk alam
 Burung pun berburu pulang ke sangkar.
Nun jauh di sana nampak seorang perempuan renta tertatih.
Sebongkah beban menghias tubuh letih.

Takjauh dari seberang  nampak seorang gembala.
Memainkan seruling merdu berirama
Suaranya menggetarkan alam raya
Takluput iringan mahesa seakan patuh padanya.

Di persimpangan jalan nada pun menghilang.
Kiranya pemain seruling menghentikan.
Senyum manis pun tersunging menawan.
Mesra genggaman sepasang tangan.

Sejauh kaki melangkah berselimut tawa
Takpeduli kilat menyambar teriring derai hujan
 Terus berjalan menapak bebatuan
Tak peduli nyeri hingga batas persinggahan. 

Tulisan ke-53. Klaten 11 Maret 2021.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline