Lihat ke Halaman Asli

Rizal De Loesie

Seorang Lelaki Penyuka Senja

Sepasang Kucing dan Peace Lily

Diperbarui: 6 Maret 2021   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Rizal De Loesie

Dari jendela  mengintip sepasang kucing
Berbagi bangku memandang sepetak teras rumah cicilan
Di ujung mata sepinya itu terbatas pagar besi kusam
dan anyir got yang lama ditunggui nyamuk dan serangga
hanya sekuntum Peace Lily yang terpanggil,
Mengiyakan segala remuk, segala kusut
Tanah yang kian sempit berebut
Udara pesing dan banjir adalah perayaan atas segala ketamakan
Kita mencerca, semesta tak lagi jalan bersama
Luka-luka mereka nganga di atas senyuman kita
di atas adukan keinginan-keinginan
Dunia mengajari persaingan, perlombaan
Ingin menyeberangi keangkuhan
Rasa peduli yang dikikis, ketulusan yang dibedaki pencitraan
Semata mempertontonkan sandiwara ke-aku-an

Sepasang kucing tua, menatap tepi jendela
Yang rapuh kini,
Yang dulu mengejar banyak permainan
Mengejar mangsa-mangsa yang tertipu daya
Kini, mengasuh belulang dan ingatan yang hampir hilang
Tanah-tanah yang lapang, gedung menjulang
Buat kita abadi, hanya sepetak tanah sewaan nanti
di tanami Kemboja atau lily




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline