Lihat ke Halaman Asli

Orang Terkaya Dunia, Kehilangan Uang 700 Triliun Rupiah Lebih Dalam Beberapa Hari

Diperbarui: 29 Januari 2023   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Gautam Adani bersama istrinya Priti, adalah miliuner batu bara India.Foto:  Divyakant Solanki / EPA-EFE

Seperti apa seorang milyarder hilang kekayaan dalam beberapa hari lebih 700 triliun
 Itu terjadi pada kerajaan bisnis yang dibangun oleh miliarder India Gautam Adani yang skekayaannya melonjak lebih dari $40 miliar tahun lalu. Ia mendapat sorotan tajam dari publik AS.

Milarder India, Gautam Adani
menduduki peringkat sebagai orang terkaya kedua setelah Elon Musk, namun terjatuh kembali  di tempat ketiga.

Lalu menjadi  peringkat  (terkaya) keempat di dunia dengan kekayaan bersih senilai $113 miliar pada 26 Januari 2023.

Kekayaannya milyarder ini semakin menyusut karena selama dua hari terakhir dia terjebak dalam apa yang tampak seperti mimpi buruk gara gara tuduhan Short-Seller Hindenburg.

"Kami telah menemukan bukti penipuan akuntansi, manipulasi saham, dan pencucian uang di Adani, yang terjadi selama beberapa dekade," tulis Hindenburg dalam sebuah laporan.

Laporan itu menggambarkan perusahaan ini dalam 4 investigasi penipuan besar pemerintah yang diduga melakukan pencucian uang, pencurian dana  pajak, dan korupsi, dengan total sekitar US$17 miliar," kata Hindenburg.

" Adani diduga bekerja sama untuk membuat kekayaannya ke suaka pajak di Mauritius, UEA, dan Kepulauan Karibia.

Gautam Adani  menolak semua tuduhan tersebut dan akan menggunakan proses hukum untuk membela diri.
"Laporan itu adalah kombinasi berbahaya dari informasi yang salah dan tuduhan basi, tidak berdasar dan mendiskreditkan," ujarnya.

Perusahaan beralibi hal tersebut  telah diuji dan ditolak oleh pengadilan tertinggi India," kata Jugeshinder Singh, kepala keuangan Adani Group, dalam sebuah pernyataan pada 25 Januari.

"Laporan  yang tidak diteliti yang diterbitkan oleh Hindenburg Research pada 24 Januari 2023 telah berdampak buruk pada Grup Adani, pemegang saham, dan investor kami," kata kepala hukum Grup Adani, Jatin Jalundhwala, dalam pernyataan lain pada 26 Januari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline