Lihat ke Halaman Asli

Pemanasan Global, Bisakah Memicu Letusan Gunung Berapi?

Diperbarui: 8 September 2022   06:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Letusan gunung Merapi pada 10 Agustus 2021 di Yogyakarta, Indonesia AFP/Agung Supriyanto

Pemanasan Global Berkontrobusi Letusan Gunung Berapi..

Episode Letusan gunung Krakatau tahun 1883  dan Tambora pada tahun 1815 di Indonesia  adalah yang terbesar.

Sampai saat ini, sekitar 1.350 gunung berapi aktif terdaftar di Bumi, menurut American Institute of Geophysics (USGS)

Sebanyak 500 di antaranya telah meletus, salah satu yang terbaru terjadi di kepulauan Tonga Januari lalu. Gempa 7.9 SR

Dipicu oleh kebangkitan gunung berapi bawah laut, Hunga Tonga, itu diselimuti abu yaitu pulau-pulau terdekat dan memicu tsunami yang menyebabkan kerusakan luas .

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada pertengahan Agustus oleh jurnal Nature , peneliti Inggris memperkirakan bahwa risiko letusan gunung berapi besar yang akan terjadi dalam seratus tahun ke depan sangat kita remehkan.

Kita " sangat tidak siap " untuk bencana semacam itu. Sebagai contoh abad ini ,gunung berapi Krakatau yaitu anak Krakatau, yang muncul pada tahun 1927 juga menyebabkan tsunami mematikan tahun 2018.

Pemanasan global akan menonjolkan konsekuensi dari letusan gunung berapi skala besar peneliti Inggris memperingatkan Kamis. 

"Letusan berkekuatan besar akan memiliki efek yang lebih besar karena iklim terus menghangat," peneliti dari University of Cambridge dan badan meteorologi Inggris (Met office) menjelaskan dalam siaran pers.

Menurut penelitian mereka yang  diterbitkan dalam jurnal Nature Communications, gumpalan abu dan gas yang dipancarkan oleh letusan gunung berapi besar akan naik lebih tinggi dan lebih tinggi di atmosfer dan bahan vulkanik yang terkait dengan letusan akan menyebar lebih cepat di dunia.

Efek gabungan dari dua fenomena ini selanjutnya akan mencegah sinar matahari mencapai permukaan bumi, yang akan "sangat memperkuat efek pendinginan sementara" yang terjadi setelah letusan, meningkat sekitar 15%.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline