Lihat ke Halaman Asli

Harga Minyak Akan Turun, Iran Akan Pasok

Diperbarui: 18 Agustus 2022   14:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Harga minyak akan turun, sebagian karena harapan bahwa Iran akan segera memasok lebih banyak minyak mentah. | Foto Anadolu Agency/Getty Images

Harga energi atau minyak turun, harapan besar bagi dunia.
Jika Iran dan Amerika Serikat dan Uni Eropa sepakat untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, yang akan menghapus sanksi terhadap ekspor minyak Iran.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan pada hari Senin bahwa Iran akan menanggapi teks nuklir UE .

"Kami  berharap Washington menunjukkan fleksibilitas (tidak rumit) untuk menyelesaikan masalah, kami juga memiliki rencana B kami  jika pembicaraan gagal," kata Amirabdollahian, menurut kantor berita Iran Fars.

Menteri luar negeri Iran mengatakan akan menyampaikan proposal "final" Senin.

 Sebuah kesepakatan akan berarti bahwa produksi minyak mentah Iran sebesar 2,5 juta barel per hari tidak akan lagi dikenakan sanksi internasional.
Seorang pejabat senior Uni Eropa mengatakan keputusan akhir tentang proposal itu diharapkan dalam beberapa minggu".

Para diplomat AS, Eropa, dan Iran akan kembali ke Wina setelah berbulan-bulan menemui jalan buntu untuk upaya lain menyelamatkan kesepakatan nuklir mereka yang hampir mati.

Ini  karena harga energi yang tinggi terus membuntuti ekonomi global.
Robert Malley, utusan khusus AS untuk Iran, mengatakan dalam sebuah tweet bahwa dia menuju ke ibukota Austria untuk membahas proposal Uni Eropa.

 Kesepakatan itu gagal setelah mantan Presiden Donald Trump mundur empat tahun lalu dan menerapkan kembali sanksi terhadap ekonomi Iran, karena Teheran  meningkatkan pengayaan uraniumnya.

Kepala perunding nuklir Uni Eropa, Enrique Mora, dan mitranya dari Iran, Ali Bagheri Kani, mengatakan bahwa mereka juga akan bergabung kembali dalam pembicaraan.

Kesepakatan 2015 mengekang program nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi ekonomi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline