Lihat ke Halaman Asli

Sepatu Bola dan Baju Lebaran buat Bapak

Diperbarui: 20 Mei 2020   17:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto by pixabay

Lebaran selalu identik dengan baju baru, dari orang tua, orang dewasa hingga anak-anak ingin terlihat modis, stylish dan ter-upgrade pada hari kemenangan nanti.

Meskipun berbaju baru di hari raya bukan sebuah kewajiban, namun memakai pakaian terbaik bisa menjadi salah satu cara menghormati hari kemenangan tersebut. Lebaran memang sudah identik dengan baju baru.

Sebentar lagi kita akan memasuki Idul Fitri 1441 H. Berdasarkan ingatan saya dan berita-berita yang saya baca dan tonton di televisi, ini adalah era paling hening dalam menyambut Idul Fitri.

Tidak ada keramaian di pusat-pusat perbelanjaan. Tidak ada pemandangan orang dan kendaraan berbondong-bondong mudik di jalan-jalan yang padat ke luar kota jelang Idul Fitri 2020. Mudik lokal di Jabodetabek pun dilarang apalagi yang ke luar kota. Idul Fitri 2019, tercatat ada sekitar 15 juta orang mudik. Hening Lebaran kita kali ini.

Bahkan beberapa teman-teman saya sudah mengeluhkan hal tersebut dan mempostingnya di media sosial. Hal ini dikarenakan efek dari pandemi virus Corona yang telah membuat sebagian aktivitas masyarakat terbatas.

Karena aturan tersebut, maka masyarakat yang diperkotaan atau yang sedang diperantauan terganjal untuk sekedar menengok orang tua dan keluarga besar. Himbauan dari pemerintahan tersebut bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran virus yang awalnya diketahui berasal dari kota Wuhan,China.

Pun demikian, saya sendiri yang saat ini masih bekerja di zona merah (Kota Depok) dilanda kebingungan. Mau kemana-mana berasa dibatasi oleh aturan pemerintah yang tengah menggalakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), beruntung saja soal pekerjaan mah masih bisa wara wiri.

Bapak minta dibelikan baju lebaran

Disaat lagi ngitung kancing soal kemungkinan untuk mudik pada lebaran nanti. Beberapa waktu yang lalu, tiba-tiba Bapak saya nelpon untuk sekedar menanyakan kabar dan menanyakan apakah akan mudik ke rumah ditengah pandemi ini. Saya hanya menjawab singkat saja. "Iya pak bagaimana nanti saja."

Kami tidak banyak mengobrol, hanya membicarakan hal-hal penting saja yang sepertinya tak usah diceritakan disini. Namun diakhir pembicaraan kami, saya yang biasanya jarang nelpon Bapak meminta untuk dibelikan baju lebaran. Dengan alasan, baju yang biasa ia pakai kala menyambut lebaran sudah ingin diupgrade. Saya pun mengiyakan permintaan tersebut.

Soal bapak yang minta dibelikan baju baru, saya teringat kala masih berumur tiga belas tahun. Waktu itu sebagai bocah kampung pada umumnya, saya selalu enggan menggunakan sepatu untuk bermain sepak bola. Namun dikala akan mulai masuk sekolah sepak bola (SSB), dan memakai sepatu bola adalah hal yang wajib maka waktu itupun saya minta dibelikan sama bapak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline