Lihat ke Halaman Asli

Yudhistira Widad Mahasena

Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.

#KINANTI (Kisah Nabi, Selalu Dinanti) Episode 1: Kita adalah Anak Cucu Adam

Diperbarui: 23 Maret 2023   13:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bismillahirrahmanirrahim.

Selamat datang di rubrik baru buatan saya untuk menemani Ramadan Anda tahun ini, yaitu #KINANTI (Kisah Nabi, Selalu Dinanti). Di rubrik ini kita akan membahas kisah 25 Nabi dan Rasul yang dikemas berdasarkan Alquran dan hadis-hadis yang sahih, namun ada sedikit sentuhan kontemporer.

Kita akan mulai dengan kisah manusia pertama, yaitu Nabi Adam a.s.

Anda tentu pernah mendengar istilah "anak adam" atau "anak cucu adam". Sebenarnya istilah ini berarti kita manusia. Anak adam adalah ungkapan resmi dalam bahasa Indonesia yang berarti manusia atau keturunan Nabi Adam a.s. Istilah anak adam bahkan ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut kepercayaan penciptaan tradisional dalam agama Abrahamik, yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi, Nabi Adam a.s. dipandang sebagai manusia pertama dan leluhur semua manusia modern. Sebagaimana disebutkan dalam surat al-Hijr ayat 26, dia diciptakan dari tanah liat kering dan lumpur hitam.

"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dan lumpur hitam yang diberi bentuk." (Q.S. al-Hijr: 26)

Nabi Adam a.s. memiliki pasangan, yaitu Hawa. Hawa diciptakan dari tulang rusuk kiri Nabi Adam. Alquran sama sekali tidak menyebutkan nama Hawa secara eksplisit, tetapi kisah menyebutkan namanya sebagai "istri Adam" pada surat al-Baqarah ayat 35-39, al-A'raf ayat 19-25, dan Thaha ayat 117-126.

Ketika Adam dan Hawa diciptakan Allah, mereka berdua tinggal di surga yang di dalamnya tersedia seluruh fasilitas dan kenikmatan. Namun, mereka diusir dari surga setelah memakan buah terlarang. Setelah memakan buah pohon itu, aurat mereka terlihat dan mereka menutupinya dengan dedaunan yang ada di surga. Pasca dikeluarkan dari surga dan terpisah selama 40 hari, Adam dan Hawa kembali dipertemukan oleh Allah SWT di Jabal Rahmah. Jabal Rahmah terletak di bagian timur Padang Arafah di Makkah.

Allah menikahkan Adam dengan Hawa pada hari Jumat setelah tergelincirnya matahari. Inilah pernikahan pertama. Dan oleh karena itu disunahkan menikah pada hari Jumat, karena Jumat adalah hari suci bagi umat Muslim.

Ulama Ibnu Jarir ath-Thabari menyebutkan dalam kitab tarikhnya bahwa Hawa melahirkan anak-anak keturunan Adam sebanyak 40 kali dengan 20 kali kehamilan. Ibnu Ishaq sependapat dengan beliau. Ada juga ulama yang berpendapat bahwa Hawa mengandung sebanyak 120 kali, dan setiap kali melahirkan selalu kembar yaitu lelaki dan perempuan. Setelahnya, anak cucu Adam dan Hawa terus bertebaran di muka Bumi, dan jumlahnya terus bertambah hingga sekarang. Maka dari situ, lahirlah istilah "anak adam", karena kita keturunan Nabi Adam a.s.

Sebagaimana firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 1 yang berarti:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline