Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Sisi Lain Polemik "Standar FIFA" JIS

Diperbarui: 13 September 2022   19:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JIS, kembali jadi sorotan| Dok Instagram @jakintstadium via Tribunnews.com

Dalam beberapa hari terakhir, polemik soal kelayakan dan label kualitas Jakarta International Stadium mengemuka. Setelah sempat dijadikan kandidat venue laga uji coba internasional FIFA melawan Curacao, stadion yang belum lama diresmikan ini belakangan dicoret.

Salah satu penyebabnya, PSSI menilai stadion ini belum memenuhi standar FIFA. Jelas, pernyataan ini membuat sebagian pecinta sepak bola nasional bereaksi.

Reaksi itu makin menjadi, setelah sejumlah pihak mengaitkan ini dengan rencana Iwan Bule, sang Ketum PSSI, untuk mencalonkan diri sebagai gubernur Jawa Barat. Kebetulan, untuk laga melawan Curacao, dua kandidat venue berada di Jawa Barat, yakni Stadion Gelora Bandung Lautan Api dan Stadion Pakansari Kabupaten Bogor.

Terlepas dari aroma politis yang tercium, sebenarnya stadion yang berada di Jakarta Utara ini memang bermasalah dari sisi kelayakan. Kelayakan yang saya maksud di sini bukan dari lapangan, lampu atau bagian dalamnya, tapi lebih ke masalah fasilitas pendukung, kapasitas, dan aksesibilitas.

Dalam hal fasilitas pendukung, stadion berkapasitas 80 ribu penonton ini hanya didukung lahan parkir berkapasitas maksimal 800-1200 mobil atau bus. Untuk ukuran stadion sebesar ini, jumlah itu jelas kurang.

Ditambah lagi, akses jalan menuju Stadion JIS hanya berukuran lebar 12 meter, bukan jalan raya, dan terletak di dekat pemukiman padat penduduk. Jadi, bisa dibayangkan seperti apa situasi saat penonton keluar masuk stadion.

Dalam hal aksesibilitas transportasi, belum ada jangkauan rute transportasi umum di dekat stadion. Meski letaknya tak jauh dari kawasan wisata Ancol, stadion ini ternyata belum terkoneksi ke sana.

Sebagai perbandingan, Gelora Bung Karno yang berkapasitas 77 ribu penonton saja punya lahan parkir luas, dilengkapi dengan aneka fasilitas pendukung, termasuk akses transportasi umum di sekitar stadion.

Dari segi akses jalan pun, GBK dikelilingi jalan raya Jenderal Sudirman dan Asia Afrika yang berukuran lebar 40 meter. Jadi, meski banyak penonton keluar masuk, lalu lintas di sana masih bisa diatur.

Sementara itu, dari segi kapasitas, angka 80 ribu penonton mungkin terlihat keren, tapi angka ini terkesan dipaksakan. Disebut demikian, karena pada konsep awalnya, stadion ini ternyata dirancang dengan kapasitas ideal 50 ribu penonton, dengan lahan kosong, termasuk kapasitas tempat parkir cukup luas dan dukungan rute akses transportasi umum.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline