Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Sisi Lain "Rekrutmen" Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Diperbarui: 8 Januari 2022   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Elkan Baggott saat menjalani latihan bersama timnas Indonesia menjelang laga kontra Laos di Piala AFF 2020. Sumber: PSSI via Kompas.com

Dalam sedekade terakhir, kedatangan pemain keturunan Indonesia cukup sering terjadi. Dimulai dari Irfan Bachdim (Indonesia-Belanda) di tahun 2010, daftar namanya terus bertambah.

Meski ada yang kurang sukses, seperti Tonnie Cussel dan Jhonny Van Beukering (Belanda), adanya cerita sukses seperti Sergio Van Dijk dan Stefano Lilipaly (Belanda) tetap membuat strategi "merekrut" pemain keturunan Indonesia menarik, bahkan terus berlanjut.

Strategi ini dinilai lebih efektif dan praktis ketimbang naturalisasi pemain asing. Tanpa perlu menunggu sampai beberapa tahun, pemain keturunan Indonesia bisa langsung jadi WNI dan memperkuat Timnas Indonesia.

Di Piala AFF 2020 saja, ada nama Ezra Walian (Indonesia-Belanda) dan Elkan Baggott (Inggris-Indonesia). Dua pemain blasteran ini bahkan sukses mencetak masing-masing 2 gol dan 1 gol, kala Tim Garuda lolos ke final.

Daftar nama personel blasteran ini berpotensi akan bertambah, karena Sandy Walsh (Belgia), Jordi Amat (Spanyol), Ragnar Oratmangoen (Belanda), dan Mees Hilgers (Belanda). Keempatnya disebut-sebut sedang dalam proses naturalisasi, dan tinggal menunggu waktu saja.

Dari keempatnya, Jordi Amat dan Sandy Walsh tergolong sudah berusia matang. Jordi Amat berusia 30 tahun, sementara Sandy Walsh 27 tahun pada bulan Maret 2022. Satu nama lagi, yakni Ragnar Oratmangoen, berusia 24 tahun per akhir Januari 2022.

Melihat usianya, mereka jelas akan diplot untuk Timnas Indonesia senior. Nama terakhir, yakni Mees Hilgers bisa ditarik juga ke Timnas U-23, karena bek FC Twente ini baru berusia 21 tahun pada bulan Mei 2022.

Secara keterampilan, mereka mungkin punya nilai plus yang bisa dipercaya, karena dibina oleh sistem pembinaan usia muda khas Eropa, dan pernah (atau sedang) bermain di kompetisi kasta tertinggi Eropa.

Sebagai informasi, Jordi Amat dan Sandy Walsh sama-sama bermain di Liga Belgia, masing-masing memperkuat KV Mechelen dan KAS Eupen. Mees Hilgers dan Ragnar Oratmangoen masing-masing memperkuat FC Twente dan Go Ahead Eagles di Eredivisie Belanda.

Dengan profil mereka, ditambah status sebagai pemain reguler di tim masing-masing, sepertinya Timnas Indonesia akan punya tambahan kekuatan yang menarik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline