Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Bangun Pagi, Menulis, dan Typo

Diperbarui: 20 Januari 2021   13:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Freepik.com)

Judul di atas, adalah hal-hal yang belakangan ini rutin saya lakukan. Benar, sejak kembali ke Yogyakarta, saya biasa bangun pagi, dan menjadikan menulis sebagai sebuah "olahraga pagi".

Berkat aktivitas ini, saya jadi tak pernah terlambat bangun pagi dan berangkat kerja ke kantor. Ternyata, menulis bisa jadi alasan bangun pagi yang ampuh.

Tapi, kegiatan bangun pagi ini biasa saya liburkan di hari Minggu, yang memang merupakan satu-satunya hari libur dalam seminggu. Bukan karena malas, tapi supaya bisa istirahat total, khususnya jika tubuh ternyata kelelahan, seperti yang saya alami akhir pekan lalu.

Meski kadang terasa melelahkan, karena hanya bisa mengetik huruf per huruf, saya bersyukur karena sudah ada teknologi yang cukup membantu, dalam wujud fitur teks prediktif.

Berkat fitur ini, saya bisa mengetik huruf dengan lebih cepat, dan bisa menyelesaikan tulisan. Manfaat ini juga saya rasakan, saat berinteraksi di dunia maya, atau berkirim pesan.

Jika diibaratkan pesepakbola, fitur teks prediktif kadang membuat saya serasa jadi seorang Eden Hazard atau Juan Roman Riquelme di lapangan hijau. Mereka terlihat lambat dan malas saat tanpa bola, tapi penuh kejutan saat membawa bola.
 
Inilah yang membuat saya lebih suka menulis di ponsel. Meski hanya "lapangan kecil", ia sudah terbukti mampu membuat saya lebih gesit, sekaligus menutupi kelemahan bawaan saya.

Meski begitu, menulis di pagi hari kadang bisa menghasilkan sedikit rasa jengkel. Penyebabnya, ada typo yang sesekali ada. Bentuknya bukan hanya salah ketik huruf, tapi juga salah ketik kata.

Typo macam ini biasa hadir saat menulis dalam kondisi masih mengantuk. Konyolnya, kesalahan itu biasanya baru disadari, saat tulisan sudah ditayangkan.

Untunglah, kesalahan itu masih bisa diperbaiki. Meski hanya masalah spasi atau kata, ini masih menjadi PR tersendiri untuk semakin diminimalkan, syukur-syukur bisa dihilangkan.

Untuk saat ini, tentu akan sedikit kesulitan, tapi seiring berjalannya waktu, kekurangan yang ada akan hilang dengan sendirinya, karena tergantikan oleh kebiasaan baik yang sudah dibangun.

Mungkin ritmenya terdengar agak monoton, tapi bisa bangun pagi dan mengawali hari dengan melakukan aktivitas yang disukai tetaplah menyenangkan. Setuju?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline