Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Akhir Polemik Transfer Evan Dimas dan Ilhamudin

Diperbarui: 4 Januari 2018   20:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Bolasport.com

Selepas gelaran Liga 1 musim 2017, Evan Dimas dan Ilham memutuskan pindah dari Bhayangkara FC ke Selangor FC (Malaysia). Mencari tantangan baru dan tawaran gaji yang menarik menjadi alasan utamanya. 

Kedua alasan ini sangat masuk akal. Karena, mereka baru saja membawa Bhayangkara FC juara Liga 1 musim 2017. Mengingat usia mereka yang sama-sama masih 22 tahun wajar jika mereka mencari tantangan baru untuk meningkatkan kemampuannya.

Tapi, keputusan mereka ini justru dikritik keras Letjen Edy Rahmayadi, Ketua Umum PSSI. Dalam kritikannya, Ketum PSSI ini mempertanyakan nasionalisme Evan dan Ilhamudin yang dinilai mau pindah ke luar negeri dengan gampangnya akibat tergoda tawaran gaji besar. 

Selain itu, kepindahan keduanya dikhawatirkan akan mengganggu persiapan Timnas jelang Asian Games 2018 di Tanah Air. Memang, meski ini "event" tingkat benua, tapi Asian Games tak berada dalam kalender FIFA, sehingga, klub tak diwajibkan melepas pemainnya ke timnas.

Akibatnya, muncul kegaduhan di media. Tak hanya itu, PSSI juga sempat "mengintervensi" kepindahan duo alumnus Timnas U-19 ini ke Malaysia. Situasi ini membuat nasib keduanya tak jelas, padahal mereka sudah teken kontrak selama setahun (dengan opsi perpanjangan kontrak setahun) bersama Selangor dan seharusnya sudah mulai berlatih. Situasi makin runyam setelah Selangor mengancam akan mengadukan PSSI ke FIFA, atas intervensi yang mereka lakukan.

Untunglah, situasi rumit ini berakhir setelah Dato Sri Subahan (pimpinan klub Selangor FA, sekaligus wakil ketua FAM/ PSSI-nya Malaysia) menemui langsung Ketum PSSI di Jakarta pada Rabu, (3/1). Dalam pertemuan ini, tercapai kompromi soal kasus transfer Evan Dimas-Ilhamudin. Di sini, Selangor FA bersedia mengikuti arahan PSSI, terkait Evan Dimas-Ilhamudin. 

Jadi, meski kedua pemain ini bermain di Malaysia, mereka tetap bisa ikut program pelatnas Asian Games 2018. Selain itu, pertemuan ini juga membahas rencana penguatan hubungan PSSI-FAM. Boleh dibilang, PSSI kali ini menuntaskan dua kesepakatan sekaligus dalam sekali pertemuan.

Pertanyaannya, mengapa PSSI dan Selangor (baca: FAM) akhirnya mau berkompromi? Padahal, kedua belah pihak sebelumnya sama-sama bersikap ngotot, perihal masalah transfer Evan Dimas-Ilhamudin ke Selangor. 

Ternyata, ada faktor, yang sama-sama menguntungkan bagi PSSI dan FAM, jika keduanya mau berkompromi dalam kasus kali ini. Bagi FAM kesepakatan ini cukup menguntungkan, baik secara teknis maupun pemasaran.

Secara teknis, kesepakatan ini menunjukkan, pemain-pemain asal Indonesia bisa didatangkan ke Malaysia tanpa masalah. Kesepakatan ini juga cukup krusial, bagi Liga Malaysia. Karena, mulai musim 2018, Liga Malaysia menyediakan 2 slot tambahan di tiap tim untuk pemain asing asal ASEAN. 

Di sini, pemain asal Indonesia dianggap sebagai opsi menarik untuk direkrut. Karena, dengan kualitas individu mumpuni, harga kontrak pemain Indonesia cukup terjangkau untuk ukuran kantong klub Malaysia. Dari segi adaptasi pun tak ada masalah berarti karena, Indonesia dan Malaysia adalah negara serumpun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline