Lihat ke Halaman Asli

Yosh Widyawan

🇮🇩

Suka Duka Anak Asrama

Diperbarui: 20 September 2022   15:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Asrama:Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels 

Masa-masa mengenyam pendidikan pernah merasakan tinggal di kost, rumah kontrakan dan asrama. Dimana keadaan berada dalam posisi jauh dari orang tua.

Banyak hal yang harus dipikirkan dan dilakukan sendiri. Kesempatan untuk belajar mandiri, belajar mempersiapkan masa depan.

Harus sering sendiri dalam menghadapi persoalan. Yang sebelumnya seringkali segala kebutuhan sudah disediakan orang tua, kemudian beralih harus pandai-pandai mengatur diri.

Mengembangkan cara berinteraksi sosial sangat penting di masa-masa ini. Kapan pun dimana pun seseorang harus bisa menempatkan diri sebaik-baiknya. Jika tidak begitu, bisa berpotensi bergesekan dengan bermacam konflik.

Ada satu pengalaman menarik dan agak menggelikan sewaktu di asrama. Ketika itu ada salah satu teman yang pulang dari kampus dengan wajah cemberut. Sepertinya sedang ada persoalan dalam penyusunan skripsi.

Begitu sampai asrama, langsung masuk ke arah belakang. Dan "duarr!!", ternyata dia membanting ember plastik hingga pecah. Kami teman-temannya yang melihat itu sempat terkejut, namun setelah itu hanya saling lempar senyum dan berbisik satu dengan yang lain.

Entah kenapa kami seperti bisa memaklumi apa yang diperbuat oleh salah satu teman tadi. Kadang dalam situasi sulit atau sedang memiliki persoalan, seseorang butuh pelampiasan. Toh yang dibanting tadi embernya sendiri dan nanti juga pasti beli lagi.

Kejadian di atas hanya bagian kecil dari aneka cerita dari dinamika hidup bersama di asrama. Bersyukur semua lulus dalam keadaan damai, tanpa terlibat konflik yang membahayakan semua. Belajar dari pengalaman, mungkin bisa menjadi beberapa tips di bawah ini, agar tercipta suasana aman dan nyaman tinggal di asrama.

1. Senasib sepenanggungan

Semua yang tinggal di asrama semestinya menyadari keberadaannya. Sama-sama jauh dari orang tua, harus berjuang belajar untuk masa depan.

2. Belajar bersama

Semua bisa saling belajar satu sama lain. Ada kelebihan dan kekurangan masing-masing untuk bisa belajar saling melengkapi. Belajar hidup bersama di lingkup asrama dan nantinya berkembang hidup bersama dalam masyarakat.

3. Memahami orang lain

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline