Lihat ke Halaman Asli

Yosafati Gulö

Wiraswasta

Satu Kata yang Membuat Kegarangan Eggi Sudjana Mengkeret

Diperbarui: 15 Mei 2019   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Eggi Sudjana/detik.com

Bicara soal kegarangan, orang pasti ingat Eggi Sudjana. Dialah salah satu dari sedikit yang bisa menyandang predikat tergarang di Indonesia. Kalau bicara, suaranya bukan cuma keras. Tapi juga ngebas menggelegar. Bisa membuat lawan kehilangan nyali. Tetapi bisa juga membuat semangat kawannya menyala-nyala.

Kegarangan suara Eggi makin lengkap dengan ekspresi wajah yang juga tampak keras sekeras batu karang. Hanya orang yang punya nyali besar seperti Adian Napitupulu yang tak gentar berhadapan dengan Eggi. Pasalnya, selain suara bass sebagai ciri lelaki tulen, kata Ahmad Dhani, lototan mata dan ekspresi wajah Eggi seolah menelan lawan bicaranya. Mirip harimau petarung yang tengah menghadapi singa atau sesama harimau.

Namun, kegarangan itu ternyata tidak langgeng. Apa yang dikatakan ketua PBNU, Said Aqil Siradj tempo hari ternyata terbukti. Ketika isu people power ramai digaungkan oleh Paslon 02, dengan yakin beliau berkata "Seandainya kita, selama kita ditolong Rasulullah, bersama Rasulullah Insya Allah harimau-harimau akan kelihatan tunduk, jinak. Insya Allah yang tadinya harimau jadi kucing," katanya kepada pers (Viva.co.id).

Said Aqil Siradj tentu tidak asal ngomong karena memang beliau tidak punya ciri asal ngomong. Sebagai Ketua PBNU beliau selalu hati-hati sehingga apa yang dikatakannya cenderung tepat.

Keterbuktian pernyataan Said dapat dilihat pada penampilan Eggi beberapa hari terakhir setelah ditetapkan menjadi tersangka makar. Bicaranya yang garang, menggebu-gebu tampak berbalik. Ia tampak ramah, suara agak lembut dan tatapan mata tampak sayu, lebih bersahabat.

Mengapa bisa tiba-tiba berubah? Kata kuncinya ternyata satu: kata "makar".

Memelintir makna

Dalam berbagai orasinya, nada makar kerap mewarnai pernyataan-pernyataan Eggi. Tantangannya agar rakyat, dalam hal ini pendukung 02, melakukan people power terkait hasil Pilpres yang dinilainya curang terbilang sangat berani. Bagi dia hal itu legal. Konstitusional. Ia sangat yakin tidak salah. "People power tidak melanggar hukum. Itu konstitusional," katanya pada satu kesempatan.

Fadli Zon, kawan kentalnya juga bilang begitu. Fadli bilang kalau Eggi dituduh makar, di mana makarnya? Itu bukan makar, kata Fadli. Eggi hanya menyampaikan pendapat di dempan umum. Itu dilindungi undang-undang, jelas Fadli di depan wartawan.

Di salah satu akun twitter, ada yang menulis begini: "Ok, kalau Fadli berkata pernyataan menghasut yang dilakukan Eggi bukan makar, berani gak Fadli mengatakan hal yang sama di depan publik? Kalau berani, ayo, jangan asal ngomel," tulis sang pemilik twitter.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline