Impian dan kehidupan laksana bunga dan tangkainya. Apalah arti kehidupan bila tiada impian? Bahkan, sejak kecil, kita sudah disuguhkan impian/mimpi/cita-cita oleh orang di sekeliling kita, baik secara langsung atau tidak.
"Nak, nanti kalau besar jadi dokter ya."
"Karena orang tuamu guru, kamu harus jadi guru juga."
Namun, sang anak menjawab dengan polosnya, "aku ingin jadi pak polisi!"
Impian seorang anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan usianya. Berdasarkan data dari infodokterku.com, usia anak dapat dibagi menjadi enam kelompok, yaitu bayi (<1 tahun), balita (<5 tahun), anak prasekolah (5-6 tahun kurang 1 hari), anak usia sekolah (6-<18 tahun), anak praremaja (10-<13), dan anak remaja (13-<18). Dari pengelompokan tersebut, anak di masa usia sekolah memiliki impian yang paling beragam karena mereka bertemu dengan banyak orang dan mendapatkan pengetahuan lebih dari usia sebelumnya.
Faktor lain yang memengaruhi impian anak adalah lingkungannya. Anak zaman sekarang sudah tidak asing dengan adanya internet, media sosial, hingga permainan daring. Lingkungan tersebut ternyata membuat anak tertarik untuk menjadikannya sebagai profesi di masa depan. Tak heran bila impian anak sekarang berbeda dengan orang tuanya, seperti menjadi Youtuber, influencer, atau atlet e-sport.
Itulah fakta tentang impian anak sekarang. Tidak ada yang salah dengan impian tersebut selama ada pendampingan dari orang tua. Perlu ditegaskan bahwa pendampingan orang tua kepada anak, dari bayi hingga remaja, sangat penting untuk menanamkan pendidikan karakter yang baik. Oleh karena itu, yuk kita kenali impian anak sejak dini!
Penulis: Yoga Prasetya