Lihat ke Halaman Asli

Apakah Anda Sehat Mental?

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Dok. Pribadi

Pagi ini dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja, melintasi Jl. M.H. Tamrin - Jl. Jend. Sudirman, keadaan lalu lintas sedikit tersendat menjelang Bundaran HI. Tidak seperti biasanya. Ah, paling juga ada persiapan demo, kupikir begitu. Agak menepi, saya lihat beberapa anak muda lebih tepatnya remaja seusia anak SMA sedang membagikan selebaran kepada pejalan kaki dan pengendara motor maupun mobil. Karena dia tidak juga datang menghampiri dan memberikan selebaran tersebut, saya panggil saja ... mbak - mbak ... minta dong. Lalu dia mendekat dan menyodorkan selebaran sambil berkata "Pak hari ini (10-10-2012) adalah hari kesehatan mental sedunia. Minta senyumnya dong" sambil tersenyum. Segera saya senyum, tapi dia tidak bisa melihat lantaran mulut dan hidung saya terbungkus masker. "Depession : A Global Crisis" menjadi thema peringatan "Hari Kesehatan Mental Sedunia 10 Oktober 2012". Lalu apa isi selebaran tersebut. berikut saya kutip beberapa ke dalam media ini: Ciri - Ciri seseorang yang sehat mental (WHO):

  1. Menyesuaikan diri secara konstruktif dengan kenyataan;
  2. Memperoleh kepuasan dalam usaha atau penjuangan hidup;
  3. Lebih puas memberi daripada menenrima;
  4. Bebas dari kecemasan atau ketegangan;
  5. Berhubungan dengan orang lain dengan saling tolong - menolong;
  6. Menerima kekecewaan dan kegagalan sebagai pelajaran;
  7. Mengarahkan rasa bermusuhan menjadi penyelesaian yang kreatif dan konstruktif;
  8. Mempunya rasa kasih sayang yang benar.

Ciri - ciri mental yang tidak sehat:

  1. Perasaan tidak nyaman;
  2. Perasaan tidak aman;
  3. Kurang memiliki rasa percaya diri;
  4. Kurang memahami diri;
  5. Kurang puas dalam berhubungan sosial;
  6. Ketidakmatangan emosi;
  7. Kurang bisa menerima kekurangan diri;

(Thorpe, dlam  Schneiders, 1964 :61) Gejala dan tanda umum depresi adalah sebagai berikut:

  1. Rasa sedih, cemas atau hampa yang terus - menerus;
  2. rasa putus asa dan pesimis;
  3. Merasa bersalah, merasa tidak berharga, dan tidak berdaya;
  4. Kehilangan minat atau kesenangan atas hobi atau aktivitas yang sebelumnya disukai, termasuk seks;
  5. Energi lemah, kelelahan, menjadi lamban;
  6. Sulit berkonsentrasi, mengingat, memutuskan;
  7. Sulit tidur (insomnia) atau tidur berlebihan (hipersomnia);
  8. Sulit makan atau rakus makan (menjadi kurus atau kegemukan);
  9. Tidak tenang dan gampang tersinggung;
  10. Gejala penyakit fisik yang tidak hilang dengan pengibatan seperti sakit kepala, masalah pencernaan (sulit buang air, diare, dll) dan nyeri kronis;
  11. Berpikir ingin mati atau bunuh diri;
  12. Terkadang, merasa berat di tangan dan kaki

(Insitut Kesehatan Jiwa Amaerika Serikat (NIMH)) Bila Anda mengalami beberapa gejala di atas, konsultasikan dengan Psikolog atau Psikiater, untuk mencari tahu apaka Anda sudah terkena depresi dan sehingga dapat diberi solusi untuk menanggulanginya. Nah, pas di HI tadi ada himbauan agar selebaran itu juga bisa diberikan kepada teman atau siapaun, maka media ini saya pakai. Semoga bermanfaat. [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Foto : Dok. Pribadi"][/caption] Kegiatan ini adalah kegiatan dari Himpunan Psikologi Indonesia wilayah DKI Jakarta (HIMPSI JAYA). HIMPSI merupakan satu-satunya organisasi profesi psikologi di Indonesia, didirikan di Jakarta pada tanggal 11 Juli 1959 dengan nama Ikatan Sarjana Psikologi (IPSi). Sejalan dengan perubahan sistem pendidikan tinggi di Indonesia, melalui Kongres Luar Biasa pada tahun 1998 di Jakarta, organisasi ini berubah nama menjadi HIMPSI, Himpunan Psikologi Indonesia. Lebih jauh tentang HIMPSI JAYA, silahkan merapat ke websitenya di http://www.himpsijaya.org




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline