Lihat ke Halaman Asli

Yhana Ghalingga

Freewriter

Paranoid In The Jungle

Diperbarui: 10 November 2016   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Paranoid of the Jungle (cerpen)

Pagi itu, si rusa baru saja selesai merumput, rumput segar yang masih ada titik-titik embun, harum rerumputan menyemangati dirinya untuk aktifitas hari itu, sambil mengirup udara segar dan hangatnya mentari yang menyinari badannya, dia sudah siap untuk melanjutkan kehidupan rutin di pinggiran hutan tropika yang mulai meranggas karena kemarau. Walau dia menyadari bahwa padang rumput tempat mereka mencari makan sudah semakin habis dan menguning karena kemarau yang berkepanjangan disebakan oleh gejala elnino dan perambahan manusia untuk membuat tempat tinggal.

Di kejauhan tampak ada ilalang yang bergerak-gerak menuju dirinya, telingan dan matanya siap siaga dengan endusan hidungnya membaui siapa yang bergerak dibalik ilalang yang tinggi itu, Apakah seorang teman atau sang pemangsa. Ternyata yang badak yang muncul dengan terengah-engah mendekati sang rusa. Sang badak dengan kata-kata yangn timbul tenggelam menyampaikan informasi bahwa sang rusa dicari oleh si srigala untuk menghadap dirinya ada hal yang penting katanya.

Si rusa dirinya merasa heran, karena tumben dirinya dalam komunitas perhewanan menjadi perhatian si srigala, karena dia selalu mejaga diri untuk tidak terlalu dekat dengan kalangan mereka, selain sebagai pemangsa mereka juga suka culas pada teman, di depan merasa dirinya sangat baik tapi di belakang menelikung berkompirasi mencari muka pada sang raja hutan untuk tetap mempercayai dirinya sebagai bagian dari tangan kanan atau tim si raja hutan.

Si Rusa  dengan agak berbegas pergi menuju tempat si srigala bersingasana di dekat hutan sebelah selatan, mereka menempati daerah tersebut karena dapat dengan mudah mengawasi para kawanan hewan yang keluar masuk hutan, jika ada hal-hal yang bisa merugikan dirinya bisa dengan cepat meresponnya. Selain pandai melakukan pengawasan si srigala juga menyebarkan para telik sandi untuk menjadi informan dirinya, tentunya mereka adalah para hewan yang pendukung setia juga para hewan bermain licik juga untuk menyelamatkan dirinya dan kemungkinan karier mereka di dunia perhewanan.

Lingkaran si srigala bisa dilihat dengan jelas oleh para hewan lainnya, selalu berkumpul pada suatu tempat, apalagi jika disana ada sumber makanan, mereka akan berpesta pora. Si srigala memang pandai mengambil hati para kawanannya juga hewan-hewan di luar lingkaran mereka, pandai memilih kata-kata untuk membujuk terkadang memojokan kawanan hewan lain dengan kata-kata yang sepertinya bijak.

Si Rusa sudah ada dihadapan si srigala, dengan duduk sedikit diangkatkan dagunya untuk menunjukan dirinya adalah sang pemimpin bertanyalah dirinya pada si Rusa.

“Rusa, saya dengar kamu dari beberapa hewan kepercayaan Sang raja sedang  berkonsfirasi dengan dengan kawanan hewan lain di hutan sebelah untuk melakukan kegiatan melawan aturan yang aku taati karena titah sang Raja Hutan”, kata Si Srigala.

“Apakah Itu tuan Srigala” ? Tanya Si Rusa.

“Kamu katanya mendatangi dan mempengaruhi kawanan-kawanan hewan, untuk berpindah ke hutan di pulau seberang, yang memiliki Sang Raja hutan baru, lebih bijak dan cerdas,” kata Srigala.

“Maaf tuan srigala, jika tuan mendengar atau mendapatkan informasi itu, saya rasa sangatlah keliru, karena saya adalah salah satu hewan yang tidak antusias bila bicara hal-hal konfirasi yang tidak jelas.”jawab si Rusa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline