Lihat ke Halaman Asli

Pena Wimagati

Mahasiswa dan Jurnalis

Menang tipis Timnas Indonesia vs Bahrain

Diperbarui: 14 April 2025   04:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangkap layar: Ricky Kambuaya, berduel saat kaga berlangsung di Stadion utama Gelora Bung Karno, Jakarta 2025 (lexano). 

(Perspektif Sports Science dan Efektif Permainan)

 

Kemenangan tipis Timnas Indonesia 1-0 atas Bahrain dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia bukan semata keberhasilan kalasemen tiga poin, namun pula bukti dari performa terbaik terutama dalam aspek taktis, kebugaran, dan konsentrasi pemain. Dengan menerapkan pendekatan sports science, penulis dapat menganalisis faktor kemenangan pertandingan. 

Efektivitas Serangan dan Pengambilan Keputusan

Dalam analisis Sports Science, efektivitas serangan tidak hanya diukur dari jumlah tembakan ke gawang, melainkan melalui konsep expected goals (xG), yakni peluang sebuah tembakan menjadi hasil atau gol berdasarkan posisi dan situasi tembakan tersebut.

Seperti gol tunggal yang dicetak lewat kaki, Ole Romeny pada menit ke-24 adalah contoh ideal dari pengambilan keputusan yang tepat dalam memanfaatkan umpan yang matang. Berdasarkan data analisis pertandingan, tembakan dari dalam kotak penalti memiliki rata-rata nilai xG yang lebih rendah dibandingkan peluang dari luar kotak penalti. Namun, dalam situasi ketika pertahanan lawan bermain rapat dan sulit ditembus, keputusan strategi tiki-taka kolektif menjadi solusi paling efektif.

Dalam laga ini, Indonesia tidak banyak menciptakan peluang berkualitas tinggi di dalam kotak penalti akibat pertahanan ketat Bahrain. Oleh karena itu, Romeny memanfaatkan umpan matang di dalam kotak penalty dari, Marselino Fernando merupakan sebuah pendekatan yang sering digunakan oleh tim dengan strategi low block counterattack.

Kebugaran Fisik: Peran VO2 Max dan Ketahanan Intensitas Tinggi

Dari sudut pandang fisiologi olahraga, keberhasilan tim mempertahankan keunggulan hingga menit akhir sangat bergantung pada tingkat kebugaran fisik pemain. Salah satu parameter utama dalam sepak bola modern adalah VO2 max, yaitu kapasitas maksimal tubuh dalam mengonsumsi oksigen selama melakukan aktivitas fisik.

Tim yang memiliki VO2 max tinggi mampu mempertahankan intensitas permainan lebih lama dan tetap efektif dalam fase bertahan serta transisi serangan. Dalam pertandingan ini, Timnas Garuda berhasil menunjukkan peningkatan ketahanan fisik dengan tetap agresif melakukan pressing di lini tengah hingga berakhir pertandingan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline