Lihat ke Halaman Asli

Yohanes Budi

Menulis kumpulan cerpen "Menua Bersama Senja" (2024), Meminati bidang humaniora dan pengembangan SDM

Varian Virus Mutasi "Rasa" Waspada

Diperbarui: 4 Januari 2021   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayo Jangan Kendor terapkan 3M (dokpri)

Awal tahun 2021 melahirkan dua tegangan sekaligus, kegembiraan (harapan) sekaligus kekhawatiran. Kegembiraan karena vaksin Covid-19 sudah datang dan segera digunakan oleh masyarakat. Vaksin Covid-19 memberi harapan baru akan berakhirnya pandemi. Namun, di sisi lain, persis di penghujung tahun 2020 telah teridentifikasi virus mutasi Covid-19. Sebanyak 22 negara melaporkan adanya kasus virus mutasi Covid-19 ditemukan di negaranya. 

Virus mutasi Covid-19 yang diberi nama VUI-202012/01 ini ditemukan kali pertama di Inggris. Virus mutasi ini diketahui memiliki kemampuan penularan lebih tinggi, yakni hingga 70 persen. Dalam siaran persnya, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengonfirmasi bahwa virus corona SARS-CoV-2 adalah jenis virus RNA (ribonucleic acid) yang tergolong paling besar dalam keluarga virus corona. Karena itu, patut dikhawatirkan virus mutasi akan lebih ganas, meskipun belum terbukti secara ilmiah.

Sementara, dalam keterangan pers di kanal Youtube Sekretariat Presiden tanggal 29 Desember 2020, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakinkan masyarakat tentang virus mutasi:

1. Virus ini ada dan terbukti lebih mudah menular

2. Virus ini tidak terbukti lebih parah atau lebih fatal

3. Virus bisa dideteksi dengan alat deteksi yang ada

Meskipun demikian, alarm kewaspadaan dengan secara disiplin menjalankan protokol kesehatan tetap harus dijalankan. Jangan kasih kendor!  Tetap lakukan 3M: rajin mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Sebisa mungkin lakukan aktivitas di rumah dan menghindari kerumunan. Jika pun terpaksa berada dalam kerumunan, mengenakan masker merupakan langkah antisipasi melindungi diri dan orang lain.

Beberapa pihak mengkhawatirkan virus mutasi lebih rentan menyerang anak-anak. Jika hal itu benar, maka kesempatan bagi para orangtua untuk melatih anak-anak disiplin menerapkan protokol kesehatan. Terutama bagi anak-anak usia TK dan SD, penerapan 3M sejak dini menjadi tantangan tersendiri. Biasakan saat keluar rumah, anak-anak mengenakan masker, sambil diedukasi tentang manfaat dan dampaknya. 

Sekali lagi, tindakan pencegahan yang bersifat antisipatif adalah pilihan bijaksana. Mau tidak mau, suka tidak suka, tertib dan disiplin dalam protokol kesehatan wajib dilaksanakan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa munculnya rasa bosan dan jengkel terhadap situasi pandemi yang tidak mengenakkan, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Sayangnya, virus Covid-19 menyerang siapa saja, tanpa diskriminasi suku maupun strata sosial. Jadi, penerapan protokol kesehatan sudah selayaknya menjadi gerakan bersama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline