Lihat ke Halaman Asli

Budiyanti

Seorang pensiunan guru di Kabupaten Semarang yang gemar menulis dan traveling. Menulis menjadikan hidup lebih bermakna.

Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan bagi Tubuh

Diperbarui: 27 September 2022   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi 

Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan bagi Tubuh

Hai Kompasianer... Apa kabar? Semoga kita semuanya dalam keadaan sehat walafiat. Aamiin.

Bagaimana bapak ibu? Berapa kali dalam satu tahun untuk memeriksakan kesehatan badan kita? Nah, kali ini saya akan bercerita tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan.

Hari Jumat kemarin, di kampung ada Posyandu Lansia. Ini merupakan bagian dari Pokja desa. Posyandu bukan hanya untuk balita saja, melainkan untuk para lansia lho. Mau tahu kegiatannya apa saja? Yuk simak tulisan berikut.

Pukul 09. 00 Balai Dusun Kaliputih sudah penuh para lansia berkumpul untuk kegiatan rutin yaitu pemeriksaan kesehatan. Alhamdulilah, penulis mengikuti kegiatan ini baru dua kali. Ya, masa purna memang baru dua bulan. Selama ini saya memang jarang sekali memeriksakan kesehatan badan. Mungkin bisa dikatakan hampir tak pernah karena memang tak ada keluhan. Paling tes tensi di sekolah dan dinyatakn baik. Namun, kali ini mau tidak mau wajib mengikuti kegiatan posyandu lansia.

Sebenarnya pemeriksaan kesehatan tidak menunggu kita sakit. Sehat pun sebaiknya tetap diagendakan memeriksakan kesehatan. Dengan berbagai kesibukan, akhirnya saya pun jarang ke puskesmas atau dokter yang ditunjuk dalam askes.

Okey, kembali ke pemeriksaan kesehatan. Kami satu persatu menimbang tubuh dulu. Kemudian kami diperiksa tensi  secara bergantian. Setelah itu bergantian cek gula darah. Semua data dicatat dalam buku. Yang memeriksa gula darah dari puskesmas. Sejenak saya agak deg-degan untuk pemeriksaan gula darah karena untuk yang satu ini benar-benar jarang saya lakukan. Petugas mulai memegang tangan saya lalu menusukkan jarum di ujung jemari. Kemudian diperiksalah darah.

"Wah, agak tinggi Bu,"ucap Ibu muda yang duduk di balik meja. Sejenak saya agak tegang lalu kembali duduk di barisan ibu-ibu.

Saya pun intropeksi diri. Berusaha mengingat kembali selama ini. Ternyata benar juga bahwa selama ini saya tak pernah mengontrol pola makan. Makan minum seperti biasa hanya lebih sedikit. Banyak Ibu yang memberi penyemangat agar saya tak usah terlalu dipikirkan banget.

"Saya juga seperti jenengan Bu, malah lebih. Alhamdulilah kini sudah normal," ucap Ibu Baroto. Selanjutnya kami mendapatkan pengarahan dari petugas puskesmas. Beberapa hal yang disampaikan perihal gula darah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline