Halo reader!! Kalian cinta bangsa Indonesia ga? Pasti cinta yaa! Kalo gitu, yukk kita bahas sampai tuntas sejarah-sejarah bangsa Indonesia dari mulai masa pra-kolonial sampai pasca kemerdekaan! Tapi sebelum itu, apa sih yang dimaksud kolonial itu? Nah, kolonial berarti berhubungan dengan sifat jajahan, atau penguasaan atas suatu wilayah oleh negara lain, itulah yang dimaksud dengan kolonial.
----------------------
Nusantara Pada Masa Pra Kolonial
Masa ini berlangsung sekitar abad ke 5-17. Secara politik Kawasan ini terdiri dari berbagai kekuasaan politik, misalnya Kerajaan Sriwijaya di Sumatera, Kerajaan Singosari, Majapajit, dan Mataram di Jawa, Kerajaan Banjar di Kalimantan, Kerajaan Gowa di Sulawesi, Kerajaan Ternate dan Tidore di Maluku, Kerajaan Buleleng di Bali, dan masih banyak lagi ya.
Nah, pada masa ini juga kesadaran politik (Paham dan rasa Kebangsaan) sebagai pemersatu bangsa di Nusantara belum tumbuh dan tidak dapat diharapkan. Karena setiap kerajaan tersebut mereka saling berebut pengaruh, bahkan melakukan peperangan terhadap sesama mereka. Dan Kesadaran yang mereka miliki ketika itu adalah kesadaran bersama bahwa mereka secara geopolitik terletak dan mendiami di wilayah Nusantara.
Nusantara Pada Masa Kolonial
Masa ini adalah masa yang paling Panjang teman-teman, yaitu mulai tahun 1151-1945. Negara asing pertama yang datang dan melakukan kolonialisme di Indonesia adalah Bangsa Portugis, dengan tiga misi yaitu: demi kejayaan bangsa Portugis (Glory), demi kemakmuran bangsa Portugis (Gold) dan penyebaran agama Nasrani (Gospel).
Negara berikutnya yang melakukan kolonialisme di Nusantara adalah bangsa Belanda dengan VOC-nya. (sekitar akhir abad ke XVI). (VOC adalah singkatan dari Verenigde Oost Indishche Compagne) yang berarti "Perkumpulan Dagang". VOC menciptakan monopoli perdagangan dengan cara menanamkan pengaruhnya kepada penguasa-penguasa Nusantara, serta mencampuri urusan-urusan Istana guna memperoleh hak monopoli atas perdagangan tersebut. Berikutnya bangsa kolonial yang datang ke Indonesia ini adalah bangsa Jepang, dimulai pada tahun 1942-1945. Penjajah Jepang ini lebih menyengsarakan daripada penjajahan Belanda sebelumnya. Namun, salah satu hikmah yang diperoleh dari penjajahan Jepang adalah tumbuhnya rasa patriotisme di masyarakat dan Jepang telah melahirkan kekuatan baru bagi bangsa Indonesia, yaitu berupa dasar-dasar kemiliteran dan bela negara.
Indonesia Pasca Kemerdekaan
Indonesia pada masa revolusi, pada masa ini pihak Belanda telah kembali ke Indonesia, dan menganggap kemerdekaan yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah tidak sah, dan oleh karenanya tetap berada di bawah kedaulatan mereka. Keinginan Belanda tersebut tentu saja bertentangan dengan realita politik yang ada, bahwa Indonesia telah merdeka dan berdaulat.
Masa orde lama, di masa ini terjadi puncak dari berbagai pergolakan politik yaitu berbagai pemberontakan yang dilakukan oleh PKI, badan pemberontakan terakhir yang mereka lakukan adalah Gerakan 30 September PKI (G.30 S PKI). Dalam gerakan tersebut mereka telah menculik dan membunuh beberapa Jenderal dari berbagai angkatan (ABRI), yang dampaknya sampai saat ini masih terasa dalam kehidupan.
Masa orde baru, pada masa ini konsenterasi pembangunan yang mereka lakukan adalah di bidang ekonomi. Di bidang ekonomi pemerintah lebih mendorong pertumbuhan ekonomi makro dengan memberikan dukungan terhadap berkembangnya konglomerasi dari pada menerapkan ekonomi kerakyatan.
Era Reformasi, ada beberapa hal penting yang menjadi tuntutan rakyat di Era Reformasi ini, misalnya: Perubahan pemerintahan yang sentralisasi menuju pemerintahan yang desentralisasi; Perubahan peran militer dalam bidang politik dan dwi fungsi ABRI; Perubahan orientasi sistem kepartaian; Desakralisasi UUD 1945; Kebijaksanaan yang parsipatoris;
Referensi: Buku "Pendidikan Pancasila" Untuk Perguruan Tinggi Karya Drs. H.M. Alwi Kaderi, M.Pd.I
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI