Lihat ke Halaman Asli

Yafet Ronaldies

Human Mood-an

Keperempuanan dan Si Paling Kesetaraan Gender

Diperbarui: 10 September 2022   00:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebelum lebih jauh mengetahui tentang kesetaraan gender, alangkah lebih baiknya jika kita mengetahui perbedaan kata antara wanita dan perempuan. Kerap kali kedua kata ini masih banyak salah pemaknaan secara histori pun filosofinya. Oleh sebab itu, terlebih dahulu akan membahas perbedaan kata antara 'wanita' dan 'perempuan'. Dalam bahasa Jawa 'wanita' diartikan sebagai istilah wani ditata, yang berarti bisa diatur-atur. 

Secara konteks lebih luas istilah wanita Jawa, kata 'wanita' konon juga berasal dari kata wani (berani) dan tapa (menderita). Makna kata ini mengartikan wanita itu adalah sosok yang berani menderita, bahkan untuk orang lain. 

Sementara itu secara implisit membahasakan kata wanita dengan istilah kaum bervagina dan harus diatur oleh kaum berpenis (karena hanya terdapat dikotomi jenis kelamin). 

Istilah lain menjabarkan bahwa diksi kata wanita berasal dari bahasa sansekerta: wan yang berarti nafsu, sehingga kata wanita mempunyai arti yang dinafsui atau hanya sekedar objek seks. 

Sementara itu, kata wanita menunjukkan makna pada pemelihara yang sabar, pasif, diam, menjadi pesakitan, kurang standar, tidak diharap untuk menonjolkan diri, boleh berprofesi tetapi kurang atau bahkan tidak diakui peranannya.

Sedangkan makna dan arti dari kata perempuan, berasal dari kata "empu" yang berarti tuan, orang yang mahir atau berkuasa, kepala hulu, yang paling besar, adapula yang mengartikan sebagai yang dihargai. Kata perempuan berhubungan dengan kata empu yang artinya sokong, memerintah, penyangga, penjaga keselamatan, bahkan wali. Karena makna definistik kata perempuan yang penuh dengan pemberdayaan serta perlawanan, maka perempuan dijadikan sebagai simbol gerakan. Kongres Perempuan Pertama, 22 Desember 1928 misalnya, tidak menamai kongres tersebut dengan wanita melainkan perempuan untuk menunjukkan sikap perlawanan atas penindasan yang dirasakan oleh kaum perempuan. Akan tetapi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata perempuan masih sangat sempit. Arti perempuan dalam KBBI adalah orang (manusia) yang mempunyai vagina, biasanya dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, atau menyusui. Hanya sebatas itu saja pengertian perempuan dari KBBI.

Dari penjelasan dan perbedaan makna kata perempuan dan makna wanita, penulis lebih memilih kata perempuan. Ada beberapa alasan, diantaranya: pertama, kata perempuan mengarah pada makna yang luas dan mendalam. Perempuan bukan lagi sebagai objek seks (the second sex). Kedua, kata perempuan menunjuk makna kemandirian. Ini artinya, perempuan bukan makhluk yang selalu tergantung pada laki-laki. Perempuan merupakan sosok yang berdiri sendiri, meski di sisi lain tidak bias dipungkiri bahwa laki-laki dan perempuan adalah suatu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan. Mereka bersifat saling melengkapi (komplemen).

Secara pemaknaan perempuan dapat diartikan sebagai seseorang yang memiliki sepenuhnya tubuhnya dan dia menjadi tuan atau pemilik sepenuhnya atas dirinya sendiri. Kata perempuan juga memiliki pengertian secara eksplisit sebagai kemederkaan dalam memperjuangan hak-hak perempuan. Oleh sebab itu, lembaga atau institusi menamai dengan kata perempuan seperti, Komnas Perempuan dan Kementrian Pemberdayaan Perempuan.

Secara keseluruhan makna kata perempuan memiliki pengertian yang lebih mandiri, merdeka dalam bertindak dan bertanggung jawab atas apa yang telah dikerjakan. Kemudian, jika Indonesia ingin menjadi bangsa yang terhormat, maka pemaknaan arti perempuan haruslah dijunjung tinggi untuk dihargai dan hormati.

Memang secara sebutan, kata wanita lebih elegan dibanding kata perempuan. Contohnya seperti wanita karir. Kan masih agak asing ketika dikatakan perempuan karir. Tidak dipungkiri penggunaan kata menjadi pesona utama dibanding semua makna. Perlu ditekankan sekali lagi, apalah arti sebuah kata yang indah dan elegan akan tetapi maknanya tidak elegan dan secara terminologi cacat pengartian.

Kemudian bicara soal kesetaraan gender, disini penulis mendeskripsikan secara gambaran umum terlebih dahulu. Apa tujuan serta pemaknaan kesetaraan gender. Lebih lanjut, gender itu hanya ada dua; laki-laki dan perempuan. Titik cukup sampai disitu, tidak lebih dan tidak kurang. Bahkan semua agama atau kepercayaan sepakat cuman ada dua gender itu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline