Lihat ke Halaman Asli

Initial J

Mahasiswa

Regulasi FIFA dan Gas Air Mata Tragedi Arema Vs Persebaya

Diperbarui: 4 Oktober 2022   01:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto : detikNews - detik.com

Hai salam sehat... 

Kali ini kita akan berbicara sedikit mengenai kericuhan saat pertandingan sepak bola antara Arema FC melawan Persebaya (2-3) yang menimbulkan banyak korban... 

Kita ke kronologinya dulu... 

Pada hari sabtu, 1 Oktober 2022. Stadion Kanjurihan. Laga antara Arema FC vs Persebaya telah dimulai pada pukul 20.00. Pada awalnya pertandingan ini berlangsung kondusif sampai dengan paruh waktu babak pertama (Halftime) selesai yang dimana skornya adalah 2-3. Arema (dua) Persebaya (3). 

Memasuki babak kedua, pertandingan kembali sengit sampai pada akhir pertandingan tim Persebaya berhasil mempertahankan skor hingga tim Arema harus menerima secara nyata kekalahannya.  Setelah pertandingan tersebut berkahir dan sejumlah supporyer dari Arema merasa kecewa dan ada beberapa diantaranya turun dari tribun dan masuk ke lapangan untuk mencari ofisial dan pemain

Pihak keamanan pun kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan supaya para supporter tersebut turun ke lapangan. Semakin lama berselang kekecewaan tidak bisa dibendung para pendukung semakin bertambah banyak masuk ke lapangan dan tidak terkendali yang disertai lemparan benda2 kedalam lapangan 

Polisi kemudian melepaskan tembakan gas air mata ke arah supporter yang ricuh, dari situ supporter yang mencoba menghindar semakin tak terkendali sehingga harus mengorbankan penonton lain dengan menginjak-injak guna menyelamatkan diri dari gas air mata. Banyak dari penonton yang mengalami sesak nafas akibat asap gas air mata. Kerusuhan ini mengakibatkan 2 unit kendaraan polisi rusak dan satu diantaranya terbakar. Penonton juga dilaporkan membakat fasilitas lain di stadion. 

Tak hanya ricuh rusuh didalam stadion tetapi diluar stadion pun kerusuhan tetap ada  8 kendaraan polisi dirusak, para pemain Persebaya sempat berada didalam mobil taktis milik polisi selama 1 jam dan mobil rantis yang ditumpangi tim Persebaya juga dilempari pendukung Arema. 

Tragedi ini telah merenggut nyawa 127 korban jiwa. Hal ini kemudian mendapat atensi serius baik dari dalam maupun  luar negeri. PSSI kemudian mengancam Arema dengan hukuman dilarang menjadi tuan rumah hingga sisa kompetisi Liga 1 2022/23

Baiklah sekarang kita coba lihat dari perspektif  aturan FIFA dan gas air mata yang telah digunakan oleh petugas keamanan didalam stadion yang disemprotkan dengan alasan pengalihan.... 

Peraturan FIFA pada Pasal 19 B menyatakan :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline