Lihat ke Halaman Asli

Syarifah Lestari

TERVERIFIKASI

www.iluvtari.com

Anak-anak di Tengah Pandemi

Diperbarui: 22 April 2020   08:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri Syarifah Lestari

Bicara virus Corona, yang segera muncul di benak kita adalah wabah yang menimbulkan kepanikan, korban jiwa, dan efek ekonomi. Ada satu yang luput; anak-anak.

Sudah banyak yang mengeluh soal tugas di rumah dan atau materi yang menguras kuota. Tapi hanya sedikit yang membahas bagaimana perasaan anak-anak itu.

Aku sempat membuat podcast bersama anak-anak, yang kupajang di blog pribadi. Sekadar lucu-lucuan. Tapi dua kejadian setelahnya menguatkan apa yang disampaikan anak-anakku dalam podcast itu.

Rindu sekolah

Di grup wali murid, seorang ibu membagikan foto anaknya di depan pagar sekolah. Ternyata si anak rindu pada sekolahnya. Ia meminta ibunya mengantar ke sana. Sederhana sih, tapi mengharukan.

tangkapan layar pribadi HP

Lalu kami saling mendoakan agar semua sehat dan bisa kembali beraktivitas seperti biasa, termasuk sekolah. Pesanku pada wali murid lain, minta anak-anak berdoa, terutama di Ramadan nanti. Sebab waktunya makbul, dan yang berdoa tak punya dosa.

Beda dengan emak-emak macam kami yang setiap hari berbuat salah. Ya dosa pada suami, dosa pada anak, tetangga. Ah, gak cukup waktu untuk menuliskannya.

Rindu teman

Jangankan yang di sekolah, masih satu perumahan pun tak bisa bertemu lagi. Anak tetanggaku jarak berapa rumah dari kami, menaruh secarik kertas di depan pintu kami.

Sama sekali tak tahu kapan dia datang, atau mungkin surat itu dititipkan pada seseorang.

dokpri

Sepucuk surat ditujukan untuk si Kakak, ada pesan "Jangan dibaca ..." yang membuat suamiku hanya melihat tulisan di depan dan menyerahkannya pada si sulung.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline