Lihat ke Halaman Asli

Akhmad

Sanusi

Harapan Ekonomi Bulan Ramadhan Harga Stabil Normal

Diperbarui: 18 Juni 2015   08:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat datangnya bulan penuh berkah tibalah umat muslim di seluruh dunia saling berlomba-lomba beribadah dan beramal sholeh untuk mendapatkan pahala juga keberkahan di bulan yang suci dan mulia juga penuh berkah,bahkan di bulan yang suci ini bulan Ramadhan berbagai ibadah juga aktifitas kebaikan akan di berikan pahala berlipat-lipat itulah ke untungannya menjadi umat muslim di berikan waktu satu bulan penuh untuk meningkatkan amal ibadahnya juga sebagai ujian iman dan ketaatan kita kepada sang pencipta Allah SWT jadi ramadhanhargastabil akan membantu ibadah masyarakat dan penduduk Indonesia lebih khusuk dan iklas.

Di saat bulan Ramdhan tiba pasti akan di sambut dengan gembira oleh semua umat muslim juga akan berpengaruh atau berhubungan langsung dengan perubahan pertubuhan perekonomian yang biasa saja akan berubah siknifikan ramadhanhargastabil sudah menjadi harapan masyarakat di negeri ini namun kenaikan harga bahan pokok sudah menjadi hal biasa di ibaratkan sudah menjadi tradisi yang ada hingga saat ini,namun harapan masyarakat Indonesia pertubuhan ekonomi yang ada di bulan Ramadhan seharus normal seperti di bulan-bulan sebelumnya.

Boleh di bilang pada bulan Ramadhan banyak kalangan masyarakat akan mempersiapkan uang belanja lebih banyak di banding hari-hari biasa karena selain bulan Ramadhan untuk meningkatkan dalam beribadah juga banyak masyarakat mengeluarkan dana lebih untuk berbalanja untuk kebutuhan bahan pokok beras lauk pauk juga biasanya di bualan Ramadhan harba daging ayam daging sapi,telor akan menigkat bahkan di ikuti juga dengan harga pakaian anak-anak juga akan naik,namun apabila pemerintah mau memberikan tugas atau perintah kepada Bank Indonesia sebagai induk perbankkan di Indonesia untuk lebih intensif dalam mengawasi dan menyetabilkan pertumbuhan ekonomi pada saat bulan Ramadhan pastinya akan membuat bulan ramadhanhargastabil akan menjadi nyata.

Inflasi juga soal stabilitas pertumbuhan ekonomi bahkan harga bahan pokok pada bulan Ramadhan sudah bukan asing lagi hal ini akan menjadi pekerjaan rumah semua elemen dari pemerintah juga pangsa pasar yang ada di negeri agar tidak ada kenaikan bahan pokok di bulan Ramadhan,ramadhanhargastabil akan mampu di tanggulangi apabila pemerintah sebagai induk di wakili kedua Kementerian Perekonomian dan Kementerian Dalam Negeri sebagai penanggung jawab kestabilan pasar dan ekonomi juga Bank Indonesia selaku pengawas pertumbuhan ekonomi saling bahu membahu dalam menyetabilkan ekonomi dan harga pangan di bulan Ramhadan,padahal setiap menjelang bulan Ramadhan biasanya para produsen barang bahan pokok dalam menyikapi masalah persediaan bahan pokok biasanya sudah melakukan persiapan jauah-jauh hari dalam memproduksi barang-barang untuk kebutuhan di bulan Ramadhan lebih banyak juga biasanya stok barang kebutuhan pangan dua kali lipat berbeda dari bulan sebelum-sebelumnya.

Bulan penuh berkah bulan Ramadhan mampu meningkatkan angka impor barang pada kebutuhan bahan pokok Neraca perdagangan Indonesia sudah di pastikan akan meningkat menjelang Ramadhan sampai Idul Fitri semoga pemerintah yang di wakili Kementerian Perekonomian cepat tanggapnya dalam operasi pasar dan menindak pihak-pihak tidak bertanggung jawab agar mampu membuat ramadhanhargastabil pada barang-barang bahan pokok kebutuhan sehari-hari agar masyarakat dan penduduk Indonesia sedang menjalankan ibadah puasa hingga hari Raya Idul Fitri lebih tenang dan khusuk tidak terganggu perkembangan ekonomi juga inflasi kenaikan harga bahan pokok pada bulan Ramadhan yang penuh berkah,sahabat kompasia dan umat muslim di seluruh Indonesia selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1435 Hijriyah itulah Harapan Ekonomi Bulan Ramadhan Harga Stabil Normal mejadi harapan umat muslim juga penduduk Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline