Setelah terjadinya serangkaian rentetan serangan terorisme yang serentak dan berdarah yang mengguncang kota Paris, ibukota Prancis Jumat malam (14/11/2015) yang mengakibatkan 153 orang tewas, lebih dari 200 orang mengalami luka Presiden Hollande memerintahkan militer Prancis untuk melakukan serangan balasan terhadap ibukota ISIS di Suriah yang berada di Raqqa.
Tidak ketinggalan dengan Hollande Vladimir Putin memerintahkan militernya menyerang kembali basis ISIS di Raqqa,Suriah setelah keluarnya hasil penyelidikan yang menunjukkan bahwa jatuhnya pesawat Metrojet A321 yang jatuh di Sinai,Mesir diakibatkan oleh bom rakitan dan mengakibatkan meninggalnya 224 penumpang yang seluruhnya merupakan warga Rusia. Presiden Rusia berjanji akan menemukan dan menghukum mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu dan semua orang yang mencoba untuk membantu mereka . Selain itu, Direktur FSB Aleksandr Bortnikov telah mengumumkan bahwa Rusia menawarkan hadiah 50 juta dollar untuk informasi tentang mereka di balik serangan teror di A321 itu.
[caption caption="http://www.dailymail.co.uk/news/article-3321624/France-launches-wave-bombing-raids-Syria.html"][/caption]
[caption caption="Sumber :http://www.dailymail.co.uk/news/article-3321624/France-launches-wave-bombing-raids-Syria.html"]
[/caption]
[caption caption="http://www.dailymail.co.uk/news/article-3321624/France-launches-wave-bombing-raids-Syria.html"]
[/caption]Mungkin untuk lebih memberi gempuran yang lebih hebat terhadap ISIS Rusia mengirim trio bomber paling menakutkan yang dimilikinya yaitu TU 22, TU 160, dan TU 95 pada hari selasa (17/11/2015) . Ketiga jenis pesawat ini merupakan pesawat bomber jarak jauh yang dapat membawa rudal konvensianal dan rudal hulu nuklir. ( TU 95 merupakan pesawat yang membawa bom nuklir yang ada di dunia, Tsar bomba ). Pengiriman trio pesawat bomber Rusia ini merupakan pengiriman tahap kedua setelah pengiriman pesawat tempur tahap pertama yaitu SU 24, SU25, SU 27 dan SU 34. Menteri pertahanan Rusia, Sergey Shoigu juga mengatakan telah melakukan kordinasi dengan militer Perancis setelah dalam melakukan serangan Presiden Putin dan Presiden Hollande melakukan komunikasi lewat telpon pribadi.
Seluruh dunia selama ini menganggap bahwa serangan Rusia hanya untuk berusaha mempertahankan rezim Asaad. Putin pernah mengatakan statement keras di Valdai Discussion Club, Sochi yaitu: Streets of Leningrad taught me one thing - if fight is inevitable, throw the first punch. Atau dalam arti Jalan-jalan Leningrad mengajarkan saya satu hal - jika pertarungan tidak bisa dihindari , lemparkanlah pukulan pertama. Maksud dari statement iniadalah dari padaRusia bertempur dengan ISIS di wilayah negara sendiri lebih baik menghancurkannya segera di Suriah. Sebab diketahui bahwa dari ribuan jumlah anggota ISIS ada yang berasal dari wilayah chechnya, Russia dan dari Negara-negara Asia tengah. Putin menggangap dari pada membiarkan anggota ISIS kembali ke Russia atau Negara-negara Asia tengah dan menciptakan kekacauan maka lebih baik menghancurkannya segera di Suriah.
Serangan Rusia ke Suriah ini menunjukkan kepada dunia bahwa Negara barat mulai harus kerja sama dengan Rusia melawan terorisme. Sebab semenjak konflik Ukraina, Rusia berusaha diisolasi dari dunia internasional terutama Negara barat.Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa Amerika Serikat sampai sekarang melakukan serangan udara ke ISIS hanya berpusat di wilayah Iraq dan tidak berbuat banyak melawan ISIS di wilayah Suriah? Apakah menunggu sampai ISIS menjatuhkan Basar al Asaad ? Atau sampai terjadi dulu serangan terhadap Amerika seperti yang dilakukan ISIS seperti yang terjadi di Paris atau Sinai?
Sumber :
(Photo) http://www.dailymail.co.uk/news/article-3321624/France-launches-wave-bombing-raids-Syria.html
http://jakartagreater.com/video-peluncuran-rudal-kh-555-dari-tu-160/