Lihat ke Halaman Asli

Jansori Andesta

TERVERIFIKASI

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Sebab Alam Sedang Berbasah-basah

Diperbarui: 4 November 2019   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tanah basah
rumput basah
daun, batang, hingga akar pepohonan basah
sebab alam memang sedang berbasah-basah
mengapa pula tercetak wajah mendadak resah dan gelisah?

sudah, tak perlu lagi diingat kemarau yang kemarin
yang entah, meninggalkan atau ditinggalkan
tak perlu lagi diungkit dan diperbincangkan
hingga mungkin mengundang perdebatan
antara hati dan badan
seakan enggan untuk melepas dan melupakan

hari ini separuh jalan sudah
esok pula sudah mengintip dengan berbagai kemungkinannya

jangan lengah
jangan terlena
jangan pula tergesa-gesa
setiap kebijakan jalankan dengan penuh rencana
biar tak buta arah
biar kan aman kemana nanti melangkah

ya, jalankan dengan penuh rencana
sebab setiap kali langkah terayun sudah
tak akan mungkin untuk mengulanginya
sedangkan mundur, tiada lain adalah kerugian yang nyata
pun selangkah hanya dan dipandang biasa

tanah basah
rumput basah
daun, batang, hingga akar pepohonan basah
sebab alam memang sedang berbasah-basah
adalah baiknya sertakan diri ikut berbasah-basah
dengan alir semangat sampai ke akhir bertemu muara
bernama cita dan juga Cinta

Bengkulu, 04 November 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline